Keraton Sumenep, Kekuatan Kultur Melestarikan Warisan Sejarah
Seminar, Pameran dan Heritage Tour adalah acara pokok yang digelar dalam kegiatan Festival Kota Pusaka tanggal 21 - 24 November 2018. Acara ini dimotori oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman, dan Cipta Karya Kabupaten Sumenep.
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa Sumenep adalah kabupaten yang memiliki oeran oenting dalam sejarah perkembangan kerajaan di Nusantara. Aria Wiraraja adalah Adipati pertama yang memiliki peran dan jasa yang sangat besar dalan mengatur strategi dan membantu bala tentara untuk berdirinya kerajaan Majapahit (Buku Panduan FKP, 2018).
Pada zamannya, yakni pada masa kerajaan Sumenep berdiri tegak, telah banyak memberikan warisan sejarah dan budaya. Warisan tersebut berupa nilai tatakrama yang tinggi (andhap asor).
Sebagai satu-satunya kabupaten yang memiliki sejarah kerajaan di Madura, Sumenep dikaruniai keindahan pantai dan kepulauan yang memukau. Selain itu, Sumenep juga memiliki aset beragam pusaka yang memiliki nilai seni dan keindahan arsitektural yang menawan.
Sejarah panjang Sumenep yang menjadi cikal bakal lahirnya kota Sumenep adalah potret kehidupan masa lampau yang melewati beberapa zaman. Mulai dari sejarah tanah leluhur, zaman kerajaan dan penjajahan Belanda cukup menjadi bukti, Sumenep adalah kota yang penuh sejarah lintas masa.
Pada masa leluhur di Madura, peninggalan situs-situs bersejarah yang masih berbekas dan masih ada. Walaupun situs yang utuh sudah tidak tampak lagi.
Pada masa pemerintahan kerajaan di Sumenep, dimulai sejak tahun 1269 M. Ditandai dengan dimulainya Aria Wiraraja memimpin Sumenep. Dalam kurun waktu 661 tahun, Sumenep mengalami 35 kali perubahan kepemimpinan dengan 13 pusat pemerintahan atau keraton. Salah satu pusat pemerintahan yang masih lestari sampai saat ini adalah Keraton Sumenep di Pajagalan.
Saat ini, Sumenep yang kenal dengan Sumenep The Soul Of Madura, bukanlah predikat berlebihan. Sumenep dengan bukti nyata situs sejarah yang ada dan beberapa peninggalan lainnya menjadikan Sumenep sebagai kabupaten yang memiliki periode pemerintahan kerajaan.
Warisan nilai dan keindahan serta peninggalan sejarah yang sangat berharga juga menandai betapa Sumenep adalah satu-satunya kabupaten di Madura yang masih melestarikan situs keratonnya.
Festival Kota Pusaka tahun 2018 ini bertajuk Merawat Kota dengan Melestarikan Budaya untuk Peningkatan Ekonomi. Kegiatan ini bertujuan bahwa Kota Pusaka sebagai generator ekonomi kreatif dan memahami sejarah perkembangan kota dalam peradaban masa lampau untuk penerapan masa kini.
Festival ini memilki target untuk meningkatkan kepekaan pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kawasan atau bangunan cagar budaya dan diharapkan masyarakat merasa memiliki terhadap kotanya dengan cara melestarikan budaya serta pusaka kotanya.
Ternyata kegiatan ini sangat luar biasa. Sasaran atau peserta kegiatan festival kota pusaka pada sesi seminar nasional adalah anggota pusaka se-Indonesia, Dinas Kabupaten Kota se Jawa Timur, Pemerintah Privinsi, Beberapa Asosiasi Profesi, DPD ASITA, Civitas Akademika Kampus, OPD, Tim Ahli Cagar Budaya, Pengusaha, dan Tokoh Masyarakat dan Pendidikan.
Kegiatan ini diyakini dapat meningkatkan kultur yang kuat untuk melestarikan warisan sejarah dari nenek moyangnya. Budaya yang kental masyarakat kerajaan dengan karakter andhap asor adalah salah satu warisan budaya yang mampu mengembangkan nilai-nilai sosial yang tinggi.
Nilai karakter inilah yang harus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi selanjutnya. Karakter ini menjadi fondasi setiap insan Sumenep dan Madura dalam menapaki hidup di era melinial ini.
Mudah-mudahan banyak memberikan pelajaran pada warga. Aamiin
ReplyDeleteAmin..makasih bu
ReplyDelete