Pandemi yang terjadi selama ini telah menjadikan kegiatan pembelajaran berubah pola. Pola Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara full, menjadi pembelajaran jarak jauh. Baik dilakukan secara daring, semidaring ataupun kolaborasi antara keduanya.
Tetapi, bagitu ada kesempatan belajar tatap muka terbatas, siswa sangat antusias dalam belajar. Sebagaimana yang saya duga sebelumnya, bahwa siswa lebih menyukai kegiatan pembelajaran secara langsung diu dalam kelas. Sebab, mereka dapat berjumpa secara langsung dengan teman sebayanya, juga gurunya. Kebahagiaan mereka tidak dapat disembunyikan.
Meskipun tatap muka terbatas dengan maksimal 50% jumlah siswa yang hadir, tidak mengurangi semangat mereka belajar. Bahkan, mereka sangat aktif dalam belajar. Tentu saja, semua warga sekolah dan siswa menerapkan secara ketat protkol kesehatan.
Nah, dalam kegiatan pembalajaran itu, tampak siswa menyimak dengan baik penjelasan guru. Saya, sebagai guru hanyalah mengantarkan materi melalui kegiatan apersepsi, sebentar saja. Kemudian, menghubungkan materi ajar yang akan dikembangkan oleh siswa dengan kehidupan sehari-hari.
Tidak lupa, siswa diminta untuk menyiapkan diri agar bisa presentasi ulang materi yang telah dijelaskan oleh guru. Alhasil, mereka menyambutnya dengan antusias.
Kesempatan baik ini, saya terapkan metode tutor sebaya. Jadi, siswa yang relatif memiliki keberanian tampil berbicara dan cukup menguasai materi ajar, diminta untuk ke muka kelas menjelaskan ulang. Meskipun presentasi mereka berlangsung singkat, setidaknya dapat mengobati kerinduan mereka untuk bercengkrama di kelas. Tidak saja ngobrol dengan temannya. Tetapi, juga berbicara tentang mata pelajaran.
Tugas saya sebagai guru, hanyalah mendampingi, memandu dan memfasilitasi mereka dalam mengungkapkan pembicaraannya. Tidak ada kata salah dan disalahkan dalam kegiatan belajar melalui presentasi tutor sebaya ini. Meskipun tidak sempurna menerapkan langkah-langkah metode tutor sebaya, namun pada intinya tujuan pembelajaran telah dicapai.
Kemudian, sebagai apresiasi kepada siswa yang tampil sebagai tutor, mereka sekaligus diminta untuk menanggapi pertanyaan dari temannya. Pertanyaan yang bisa dijawab, mereka jawab sesuai dengan apa yang diajarkan. Pertanyaan siswa yang cukup sulit, mereka cukup mampu untuk diarahkan kepada guru kelasnya agar dapat menjawab pada kegiatan refleksi atau evaluasi pembelajaran.
Nah, guru mengakhiri kegiatan pembelajaran setelah siswa cukup memahami esensi muatan pelajaran yagn telah disampaikan. Memang, masa pandemi ini tidak dapat memberikan penugasan yang berlebihan kepada siswa. Sehingga, dengan cara tutor sebaya ini, mereka cukup intens dalam berinteraksi. Semoga bermanfaat.
Post a Comment for "Praktik Tutor Sebaya Siswa Masa Pandemi"
Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.