A. Judul: MEDIA KARTU HAN-SEN DALAM PERMAINAN MATEMATIKA MENANTANG DI SD
B. Tujuan
Dalam rangka memaksimalkan pembelajaran matematika pada Kompetensi Dasar; 3.1 Menjelaskan Pecahan-pecahan Senilai dengan Gambar dan Media Konkret dan indikator pembelajaran; 3.1.1 Menemukan Pecahan Senilai dengan Gambar dan 3.1.2 Menunjukkan Pecahan Senilai dengan Permainan, maka perlu untuk menggunakan media yang menarik dan menantang, Kartu Han-Sen.
Adapun tujuan Media Kartu Han-Sen pada Materi Pecahan Senilai adalah sebagai berikut:
1. Agar proses pembelajaran di kelas lebih menarik dan menyenangkan;
2. Mengedepankan student oriented dari pada teacher oriented;
3. Efektivitas dan efisiensi penyampaian bahan ajar, karena secara langsung disertai contoh cara bermain;
4. Menciptakan suasana belajar yang bergairah dan semangat
5. Memunculkan motivasi belajar yang tinggi;
6. Terciptaknya pola piker HOTS siswa;
7. Tercapainya hasil belajar yang optimal.
8. Mampu menggunakan bahan bekas Zero Cost yang ada di lingkungan sekitar.
C. Manfaat
Manfaat Media Kartu Han-Sen pada Materi Pecahan Senilai adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang dan menyenangkan;
2. Siswa lebih banyak aktif terlibat dalam proses pembelajaran yang berlangsung;
3. Penyempaian bahan ajar lebih efektif dan efisien dengan cara menjelaskan materi sambil memberikan contoh cara bermainnya;
4. Terciptanya suasana belajar yang semangat dan bergairah serta lebih fokus pada tujuan yang ingin dicapai;
5. Motivasi belajar siswa relatif lebih tinggi, terutama self motivationnya.
6. Menstimulasi siswa berpikir tingkat tinggi (HOTS);
7. Hasil belajar lebih meningkat secara signifikan.
8. Bahan mudah didapat dan Zero Cost.
D. Rancangan atau desain media pembelajaran (dilengkapi dengan gambar rancangan atau diagram alur serta daftar alat dan bahan yang digunakan disertai foto);
Media Kartu Han-Sen dirancang dengan pola yang relatif memenuhi High Older Think Skills (HOTS), sebab harus hati-hati dan secara tepat menyusun pecahan yang senilai serta secara komperhensif sistematis. Penyusunan bilangan pecahan ini menggunakan rancangan kaidah sebagai berikut.
1. Membuat Tabel Pecahan Sederhana
a. Tabel dibuat dengan jumlah kolom 7 dan baris 8. Memasukkan pecahan sederhana pada setiap kolom di baris pertama;
b. Pada baris kedua dan selanjutnya, dicantumkan pecahan senilai. Setiap kolom berisi pecahan senilai, dimulai dari pecahan yang paling sederhana.
Gambar D.1 Tabel Pecahan Senilai
2. Membuat Coding Abjad
a. Tabel kedua, pada kolom dan baris diCoding dengan Abjad secara sistematis;
b. Pengkodingan Abjad dilakukan untuk menentukan pasangan pecahan pada kartu Han-Sen.
Gambar D.2 Tabel Coding
3. Penempatan Coding pada Pecahan
a. Tabel yang telah berisi Pecahan, diisi dengan Abjad Coding yang sesuai.
b. Setiap satu Abjad mewakili satu bilangan pecahan
Gambar D.3 Tabel Pasangan Pecahan dan Coding
4. Membuat Pasangan Pecahan
a. Tabel yang telah berisi Coding dan Pecahan, dipilih sesuai dengan Coding Abjad yang sama.
b. Pecahan ditulis pada kartu bergaris tengah (terdiri dari dua bagian), bagian atas pecahan yang lebih sederhana.
Catatan: pasangan pecahan pada kartu tidak harus senilai.
Gambar D.4 Tabel Pasangan Pecahan pada Kartu Han-Sen
D. Prosedur Pembuatan Media Kartu Permainan Han-Sen
Media kertu Han-Sen dibuat secara sederhana dengan prosedur sebagai berikut.
Alat Dan Jenis Bahan
Dalam aktivitas sehari-hari seorang guru ditantang untuk dapat memilih dan memanfaatkan media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Alat dan bahan yang dimanfaatkan adalah barang murah atau bekas, yaitu:
Alat dan bahan :
a. Alat
1. Gunting
2. Cuter
3. Penggaris
4. Pensil
5. Printer (jika angka diprint)
b. Bahan
1. Map Kertas Bekas yang keras
2. Kertas Cover
3. Lem kertas
4. Spidol (jika angka tidak diprint)
Prosedur Pembuatan Media Kartu Han-Sen
Prosedur dalam pembuatan Media kartu Han-Sen adalah sebagai berikut:
1. Merancang tabel pasangan Pecahan Senilai sesuai dengan Rancangan Pembuatan Media Kartu Han-Sen yang telah dibuat;
2. Menggaris map kertas berbentuk dua kali bujur sangkar agar memiliki dua bagian yang sama luas;
3. Memotong map kertas
4. Menuliskan pecahan pada kerta cover atau mencetak print sesuai dengan pasangan yang telah dirancang;
5. Menempel keras cover yang telah bertuliskan pasangan pecahan pada guntingan map kertas.
6. Media kartu permainan Han-Sen selesai dan siap digunakan.
E. Penggunaan media Kartu Permainan Han-Sen
1. Kartu dikocok oleh salah satu anak peserta permainan
2.
Kartu dibagi sesuai jumlah pemain (4 anak) dalam kelompok, 4-6 kartu setiap anak
3.
Melempar kartu pertama dimulai dari anak yang mengocok kartu. Kartu pertama yang dibuka diambil dari kartu sisa.
Gambar F.3 Kartu Dilempar
4.
Selanjutnya secara bergiliran memasangkan pecahan yang senilai
Gambar F.4 Giliran Melempar Kartu
5.
Cara memasangkan kartu adalah pecahan yang senilai ditindihkan pada pecahan yang telah ada pada kartu yang dibuang lebih dulu (seperti permainan domino)
Gambar F.5 Memasangkan Kartu
6.
Bagi anak yang tidak menemukan kartu pecahan senilai, ia mengambil di kartu sisa, sampai menemukan.
Gambar F.6 Pengambilan Kartu Sisa
7. Jika anak tak dapat menemukan pecahan yang senilai, maka segera digilir pemain selanjutnya
8. Peserta yang paling habis kartunya terlebih dahulu, dinyatakan pemenangnya
Gambar F.8 Penentuan Pemenang
9. Setelah permainan setiap kelompok selesai, siswa diberi tugas formatif tentang pecahan senilai.
10. Guru mengevaluasi hasil kerja siswa
11. Mengumpulkan kembali kartu Han-Sen setelah permainan selesai.
Dokumentasi Permainan Kartu Han-Sen pada Pembelajaran Pecahan Senilai Matematika Kelas IV A SDN Pajagalan II Sumenep
F. Penutup.
Proses pembuatan media kartu Han-Sen ini relatif sederhana, tetapi membutuhkan dayya piker tingkat tinggi. Terutama dalam menentukan sistematika dan pola bilangan pecahan senilai pada tabel dan Coding. Jika permainan ini dimainkan dengan baik, maka pada akhir permainan tidak aka nada sisa kartu. Maka pemain yang terlebih dahulu kartunya habis adalah dinobatkan sebagai pemenangnya.
Media kartu Han-Sen ini, dibuat dari bahan bekas yang mudah didapat di lingkungan sekitar kita. Bahkan, zero cost dalam pembuatan media unik ini. Pentingnya penggunaan media pembelajaran menjadi in put bagi setiap guru untuk terus berupaya dapat membuatnya sendiri sebagai karya inovatif. Walaupun sangat sederhana dan supermurah, media ini memiliki manfaat yang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Seorang guru banyak kesempatan terus berinovasi, berusaha memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilaksanakan. Maka, berinovasi harus dilakukan, semaksimal mungkin. Media ini menjadi salah satu pilihan untuk terus berinovasi tiada henti dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendikan dan Kebudayaan. 1996, Petunjuk pengajaran berhitung. Jakarta: Ben Makara Wisesa
Kasri, dkk. 2006. Super Matematika Kelas IV. Jakarta: Erlangga
Muhsetyo, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Winston.
Selengkapnya contoh Karya Inovatif ini, silakan DOWNLOAD DI SINI.
Mantap Pak Alee..
ReplyDeleteMakasih bu. Semoga bermanfaat
ReplyDeleteLengkap jelas kerennnn betul
ReplyDeletesemoga bermanfaat
ReplyDelete