Aleepenaku.com- Para sahabat penaku yang luar biasa. Tampaknya, akhir-akhir ini banyak sekali kegiatan menulis bersama dengan rekan sejawat atau bersifat umum. Salah satu tujuannya adalah agar dapat secara bersama-sama berkarya dan menjalin silaturahmi dalam karya. Namun demikian, menulis karya bersama juga sebagai latihan bagi kita untuk menghasilkan karya solo, karya mandiri dalam bentuk buku.
Jika menelisik pada pengalaman admin aleepnaku dan sahabat lainnya, terdapat beberapa keuntungan jika kita menulis karya buku secara bersama-sama, antara lain sebagai berikut.
- Dapat meningkatkan rasa PD, Percaya Diri penulis. Sebab, merasa sebagai satu bagian dengan para penulis lainnya. Saling membangun dan menguatkan kepercayaan diri penulis.
- Menambah keluarga baru dalam kepenulisan. Jelaslah bahwa dengan menulis bersama, kita akan memiliki keluarga baru yang sama-sama memiliki passion menulis.
- Dapat meningkatkan mutu tulisan. Secara perlahan dengan mengikuti kegiatan buku bersama, maka kia akan dapat meningkatkan kualtias tulisan kita sendiri. Termasuk bisa belajar dari tulisan sahabat kita yang sebuku.
- Menulis karya bersama, berarti kita telah belajar untuk menulis buku tunggal. Tangga yang mengatarkan kita bisa menulis buku mandiri.
- Sesama peserta penulis buku bersama atau antologi, saling menguatkan untuk mewujudkan karya bersama.
- Dalam menulis antologi, kita akan menulis tema yang sama. Sehingga kita bisa menulis buku dengan memahami tema yang sama.
- Dalam menulis antologi yang setema itu, juga memungkinkan kita menulis dengan gaya dan karakter tulisan yang beragam. Sehingga kita bisa memahami setiap karakter tulisan sahabat lainnya.
- Buku antologi hanya membutuhkan out line tulisan yang sederhana, sedikit. Relatif mudah mengembangkannya.
- Buku karya bersama, fokus pada satu tema dan satu jenis tulisan. Sehingga lebih mudah dilakukan.
- Bahasa yang digunakan, bergantung jenis buku antologi. Sehingga bergantung jenis karyanya. Namun, pada umumnya, antologi buku bertema karya sastra.
- Untuk penerbitan buku juga relatif ringan. Sebab menggunakan penerbit indie dan biaya ditanggung bersama.
Nah, beberapa jenis karya yang dapat dijadikan atau dilakukan dengan cara berkarya bersama, antara lain sebagai berikut.
Antologi karya fiksi: puisi, pantun, cerpen, pentigraf, cermin, dan sebagainya.
Antologi karya nonfiksi: artikel populer, esai, artikel opini, pengalaman realitas, laporan perjalanan, kegiatan pembelajaran, dan seabgainya.
Kemudian, para sahabat diharapkan memahami bahwa dalam menulis cerpen kita bisa memeroleh ide dari berbagai sumber ide, antara lain sebagai berikut:
Imajinasi kita
Pengalaman nyata
Pengalaman orang lain
Inspirasi dari cerita orang lain
Peristiwa yang terjadi
Sumber bacaan kita
serta sumber inspirasi lainnya.
Nah, untuk mengingat kembali, maka kali ini admin aleepenaku ingin mengulas tentang unsur intrinsik cerpen yang langsung diintegrasikan dengan contoh tema cerpen yang cukup inspiratif. Yaitu, sebagai berikut:
Tema: Nyantri di Pondok Pesantren. Tema ini sesuai dengan peringatan hari santri pada Oktober 2021. Artinya, para sahabat dapat menceritakan dengan imajinasi dan inspirasi mengenai kehidupan santri. Baik pada saat hendak masuk pondok, selama di pesantren, maupun setelah baru lulus dari pesantren.
Judul: Judul cerpen sahabat bisa dibuat dengan bombastis. Judul yang keren dan benar-benar memikat pembacanya. Misalnya: "Aisyah Santri Tidak Biasa", "Akulah Santri Itu", dan sebagainya. Judul dapat menggunakan nama tokoh, tempat peristiwa, dan konteks lainnya.
Tokoh: tokoh utama dalam cerpen ini, adalah santri. Juga bisa ditambah dengan tokoh lainnya, misalnya kiyai, ustadz, orang tua, dan teman santri lainnya.
Penokohan atau karakter tokoh: Para sahabat bisa menentukan siapa saja tokoh protagonis, antagonis dan sebagainya. Kuncinya, konsistensi nama tokoh dan karakternya jangan dilupakan.
Alur atau plot. Bisa saja menggunakan alur maju atau alur mundur dalam menceritakan tentang pesantren. Bergantung mood dari penulisnya.
Setting cerita. Setting cerita mulai dari waktu, suasana, tempat dan lainnya bisa dimulaidari rumah dan pesantren. Silakan diatur sedemikian agar terlihat menarik.
Konflik juga harus dimunculkan dengan apik. Meskipun konfliknya memuncak dan memukau, jangan lupa untuk ada penyelesaian dari konflik yang timbul itu.
Sudut pandang juga bisa ditentukan oleh pengarangnya. Boleh menggunakan poin of view apa saja. Orang pertama, kedua atau ketiga. Silakan saja sesuai dengan kemauan pengarangnya.
Amanat. Jangan lupa pesan-pesan yang akan disampaikan kepada para pembaca. Haruslah ada manfaat atau nilai dan hikmah yang bisa dipetik.
Kemudian, selanjutnya, jangan lupa bahwa menulis cerpen dengan tema pesantren, janganlah memunculkan hal kontroversi ataupun kontradiktif dengan kehidupan pesantren secara nyata. Artinya, kita memunculkan hal inspiratif dalam cerpen kita. Kita bukan mencari sensasi hingga tulisan kita kontroversi. Atau mungkin juga untuk tidak menyebutkan nama tokoh, tempat, dan situasi yang sebenarnya untuk menghindari mispersepsi dari pembaca yang mungkin memahami tentang situasi dan tokoh maupun tempat yang kita cerpenkan.
Sehingga, cerpen yang dibuat oleh sahabat juga tidak menyinggung atau justru membicarakan hal jelek dari pihak lain. Perlu berhati-hati dalam menuliskan setiap alur cerita, tokoh dan tempatnya dalam cerpen tersebut.
Bagaimana jika membuat outline cerpen bertema santri atau pesantren? Misalnya saja, sebagai berikut.
Judul: Aku Santri Biasa
Latar/ Setting: Pondok Pesantren
Tokoh: Aku, kyai, ustadza, orang tua, teman
Alur: Maju
Konflik: Kehilangan Perlengkapan pakaian santri, muncul perasaan negatif menyangka temannya
Penyelesaian: Salah sangka dan meminta maaf
Bumbu bacaan: sertakan dengan bahasa yang menarik perhatian.
Outline:
Masuk pesantren
Orientasi pesantren
Kamar tidurku
Beribadah di Mesjid
Kegiatan ekstrakurukuler
Malam menegangkan
Pakaian santri hilang
...
....
Nah, demikian contoh cara menulis cerpen dengan menyusun outline bertema pesantren. Untuk memeroleh informasi lainnya, dapat dibaca juga:
Cara mudah mengelola blog pribadi
Informasi pendidikan, literasi dan budaya
Demikian yang dapat disajikan, semoga kita bisa berkarya bersama. Khususnya dalam menyambut hari santri, Oktober 2021. Salam literasi.
Terima kasih banyak informasinya yang lengkap dan mencerahkan, Pak Ali. Siap dipraktekkan. Sukses selalu untuk Pak Ali ya.
ReplyDeleteTerima kasih atas atensinya. Sukses selalu. Amin
DeleteTerimakasih ilmunya pak Ali... Serasa belum PD ....hhh
ReplyDeleteSama-sama belajar. trims
Delete