Konsep pembelajaran online ini salah
satu cara untuk memutus penyebaran virus corona. Kami sebagai guru
mempersiapkan materi dan aplikasi untuk online. Ada beberapa guru yang masih
belum punya email dan belum bisa menggunakan laptop. Jadi kami sebagai guru
juga belajar teknologi sebelum kami mengajar online kepada murid-murid. Adanya
Zoom meeting, G-meet, GCR dan WhatsApp. Ini merupakan tantangan bagi guru-guru
sebagai tenaga pendidik, khususnya saya sebagai pengajar mata pelajaran BTQ.
Saya sendiri sempat bingung apa yang harus saya persiapkan materi untuk
pelajaran BTQ.
Akhirnya, banyak group sekolah
memberikan informasi tentang seminar dan workshop yang isinya tentang
pembahasan mengajar secara online. Ilmu yang didapat dari seminar dan workshop
akhirnya saya kembangkan sendiri. Saya mempersiapkan materi pembelajaran BTQ
dengan membuat PPT, mencari surat-surat pendek di google. Setelah mengumpulkan
beberapa referensi tentang BTQ, saya membuat PPT yang menarik untuk anak-anak
dan rekaman bacaan surat-surat pendek yang terdapat di buku anak-anak.
Untuk materi yang saya ampu, saya
lebih sering menggunakan WhatsApp karena anak-anak lebih aktif di group
WhatsApp. Mungkin lebih mudah aksesnya buat anak-anak. Biasanya sebelum
pembelajaran dimulai anak-anak disapa terlebih dahulu dengan wali kelas dan
guru asuh di masing-masing kelas. Wali kelas menyapa murid-murid dan mengabsen
mereka semua satu persatu. Ada beberapa kendala anak-anak yang tidak absen,
misalnya kuota internet, belum bangun untuk siap mengikuti pembelajaran online.
Setelah wali kelas dan guru asuh
membuka kelas onlinenya, wali kelas mempersilahkan guru pengajar untuk masuk ke
group WhatApp. Disini saya sudah ambil peran untuk mengajar kelas online,
sebelum saya menjelaskan materi, di WA itu ada pengaturan untuk admin saja yang
bisa posting materi. Tujuannya agar materi yang saya posting itu tidak tumpang
tindih dengan chat siswa. Setelah saya atur, saya sebagai guru bisa menjelaskan
dengan lancer kepada siswa. Selain saya posting materi PPT tersebut saya
memberikan tugas secara tertulis dan recording
kepada siswa.
Tugas ini yang menarik bagi saya,
kenapa? Karena tugas BTQ itu saya menggunakan dua cara seperti yang saya
jelaskan sebelumnya. Untuk tugas tertulis saya minta siswa agar memposting
(foto) hasil pekerjaannya lewat no WA pribadi saya. Berbeda dengan recording, tugas ini dengan cara siswa
membaca surat-surat pendek dengan me-record
menggunakan aplikasi rekaman atau voice
note yg ada di WA. Jadi siswa bebas memilih dengan cara apa mereka
mengumpulkan hasil tugasnya. Saya memberikan batas waktu pengumpulan tugas
sampai pukul 21.00 WIB. Apabila siswa yang tidak mengumpulkan tugasnya keesokan
harinya saya memposting nama-nama siswa yang tidak mengumpulkan tugas mereka.
Dengan tujuan agar siswa itu tidak meremehkan mata pelajaran tersebut.
Untuk pertemuan berikutnya, saya
menggunakan cara yang berbeda agar anak-anak lebih enjoy dengan pembelajaran online. Sesekali saya menggunakan Gmeet
untuk ngajar, yang awalnya anak-anak belum tau caranya seperti apa Gmeet
tersebut akhirnya mereka tahu ini yg dikatakan learning by doing, ini salah satu nilai positif bagi saya dan
anak-anak. Tidak ada yang tidak bisa kita lakukan selama kita masih berusaha
dengan keras. Pertemuan yang menggunakan Gmeet anak-anak saya jelaskan
peraturannya sebelum bermain sambil belajar untuk mata pelajaran BTQ. Anak-anak
akan melanjutkan potongan-potongan ayat-ayat Al-Qur’an dimana dibagi beberapa
group, prosesnya akan melanjutkan ayat yang akan disampaikan tiap group.
Pemenang dalam group itu penilaiannya
dengan cara group yang paling banyak membaca potongan ayat-ayat surat
pendek.
Profil Penulis
Nuurul Qadryanti, S. Pd, lahir pada tanggal 7 Januari 1984 di Sumenep. Nama panggilan yanti. Pendidikan terakhir (S1) Pendidikan Bahasa Inggris (2003-2006) di Universitas Muhammadiyah Malang. Sekarang proses melanjutkan Magister (S2) Bahasa Inggris di STKIP Sidoarjo. Mengajar di SMP Negeri 3 tahun 2007 – sekarang.
Moto:
Saya percaya adanya proses untuk menggapai
sesuatu yang maksimal karena dengan usaha dan berdoa tujuan itu akan tergapai
Post a Comment for " BTQ Daring, Pembelajaran yang Asyik"
Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.