Oleh: Sri Octiany
Sekitar satu tahun lebih, semua jenjang sekolah di Indonesia menerapkan sistem pembelajaran daring. Hal ini dilakukan sebab, masa pandemi yang melada yaitu merebaknya wabah virus corona. Praktis dengan kebijakan pemerintah, KBM diharuskan dilaksanakan dengan sistem belajar dari rumah, secara daring. Mengharuskan peserta didik belajar online. Tentu saja setiap siswa belajar dari rumah masing-masing menggunakan gawai android.
Pada masa pandemi ini, pembelajaran dilaksanakan secara daring. Pembelajaran daring tidak hanya dilakukan di SMP 3 Sumenep. Tetapi hampir di seluruh daerah di Indonesia menerapkan pembelajaran daring. Pandemi yang masih terus berlangsung mengharuskan peserta didik harus ikut beradaptasi dengan keadaan masa kini. Menerapkan mode pembelajaran secara daring. PJJ menjadi mode pembelajaran yang dianggap paling efektif saat pandemi.
Secara harfiah,belajar daring bermakna sebagai kegiatan belajar yang dilakukan dengan menggunakan layanan koneksi internet. Dengan belajar daring, peserta didik diharapkan mendapatkan ilmu yang sama dengan belajar tatap muka. Namun, lebih rileks karena kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di rumah sendiri. Guru pengajar memberikan tugas dan peserta didik mengerjakan tugas melalui aplikasi berbasis internet pula. Salah satu yang digunakan di SMP 3 Sumenep adalah pemanfaatan aplikasi google classroom. Semua materi yang diajarkan oleh guru pengajar dan tugas ada di google classroom.
Beberapa manfaat belajar daring yang dapat dirasakan yaitu: adanya proses belajar mengajar yang lebih rileks sehingga peserta didik dan guru pengajar lebih nyaman selama proses belajar berlangsung. Waktu belajar yang fleksibel memungkinkan peserta didik mengatur waktu belajar sendiri. Lebih mudah menghafal subjek pelajaran. Sebab, sistem pembelajaran secara daring sepenuhnya digital.Sehingga dengan adanya bahan pembelajaran yang telah digitalisasi, maka peserta didik tidak perlu mengalami kesulitan dalam membaca (apabila duduk di urutan belakang dalam kelas).
Kegiatan belajar daring merupakan salah satu solusi alternatif yang tepat untuk tetap mendapatkan ilmu selama pandemi berlangsung. Meskipun, kendala yang sering dialami adalah koneksi internet yang kurang stabil. Tetapi kita tetap memiliki alternatif pembelajaran seperti buku digital.Selain itu bisa menggunakan aplikasi belajar online gratis dari swasta maupun pemerintah. Yaitu mendapatkan bantuan kuota internet untuk belajar bagi guru dan peserta didik yang memudahkan tetap mendapat ilmu meskipun sedang di rumah.
Pembelajaran secara daring perlu dilakukan agar pembelajaran di sekolah tetap berjalan dengan baik. Sehingga para peserta didik dapat belajar dan menimba ilmu layaknya di sekolah dengan sistem tatap muka langsung. Semua materi dari para guru dapat disampaikan kepada peserta didik. Sehingga aktivitas pembelajaran dapat berjalan lancar. Guru pengajar memberikan materi dan tugas, peserta didik menerima dan mengerjakan tugas menggunakan aplikasi yang diberikan guru. Sehingga terdapat keselarasan di dalam proses belajar mengajar antara guru pengajar dan peserta didik.
Dalam pembelajaran daring diperlukan adanya peran guru yang dibantu oleh orang tua peserta didik. Utamanya kerjasama antara guru dan orang tua peserta didik dalam mendampingi anaknya belajar daring. Guru memberikan ilmu melalui materi yang disampaikan. Sedangkan orang tua sebagai motivator di rumah untuk berlangsungnya proses belajar secara daring. Dengan demikian peran guru dan orang tua peserta didik memegang peranan penting. Sehingga proses pembelajaran daring akan terasa lebih optimal dalam pelaksanaannya.
Pada awal PJJ, SMP 3 Sumenep menggunakan sistem pembelajaran daring dan luring. Pada pembelajaran luring, sistem yang digunakan adalah guru pengajar mendatangi rumah peserta didik untuk memberikan materi secara tatap muka. Hal ini dilakukan karena peserta didik tidak mempunyai HP. Bagi yang mempunyai HP, peserta didik mengikuti pembelajaran secara daring. Jadi pada waktu pembelajaran secara luring ada interaksi antara guru pengajar,peserta didik dan orang tua peserta didik.
Pada pembelajaran daring, guru pengajar dapat menyampaikan materi yang diajarkan lewat grup kelas. Guru pengajar dapat mengunggah materi dan tugas di grup kelas. Selain menggunakan grup WA kelas, sekolah juga mempermudah penyampaian materi ke peserta didik menggunakan aplikasi google classroom. Termasuk, saya menggunakan aplikasi tersebut sebagai guru pengajar mata pelajaran IPA. Untuk interaksi dengan oran tua peserta didik dengan guru pengajar juga menggunakan grup wali murid, Orang tua peserta didik dapat menanyakan tugas dari semua guru mata pelajaran. Oleh karena itu, orang tua perlu mendampingi putranya belajar di rumah.
Untuk menyosialisasikan pembelajaran daring dari guru kepada peserta didik dan orang tua peserta didik dapat dilakukan dengan menggunakan wa group kelas dan google classroom. Hal ini dianggap paling efektif. Sehingga semua materi dari semua guru pengajar dapat disampaikan, termasuk tugas yang diberikan. Apabila menggunakan grup kelas, tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat dikirim ke wa pribadi guru pengajar. Sedangkan apabila menggunakan google classroom tugas yang diberikan bisa diunggah di google classroom oleh masing-masing peserta didik.
Pembelajaran daring dapat dilakukan dengan penyesuaian yang cukup lama. Sebab adanya pergantian dari metode belajar tatap muka ke pembelajaran jarak jauh di tengah krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Untuk itu, demi mencapai efektifitas dalam pembelajaran daring,maka hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah sarana teknologi dan sumber daya yang dapat digunakan secara nyaman. Di samping juga kemudahan akses lebih banyak terhadap teknologi yang digunakan. Salah satunya penggunaan metode dalam pembelajaran daring.
Dalam KBM online, memang dibuthkan metode yang bervariasi agar mampu mencapai hasil yang diharapkan. Di sisi lain, variasi metode pembelajaran daring juga berfungsi untuk menciptakan antusiasme dari peserta didik dalam belajar. Sehingga peserta didik merasakan ketertarikan terhadap materi yang disampaikan oleh guru pengajar. Akibatnya peserta didik akan belajar dengan rajin.
Metode pembelajaran daring yang saya lakukan yaitu dengan menyampaikan materi berupa video dan PPT (Power Point). Untuk video dan PPT biasa saya unggah di grup kelas dan google classroom.Saya rasa metode pembelajaran daring ini efektif untuk menciptakan ruang interaktif baru bagi guru dan peserta didik. Peserta didik akan lebih mudah membaca dan menyimak video dan PPT yang disampaikan oleh guru. Sehingga peserta didik akan antusias untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
Pelaksanaan pembelajaran daring yang biasa saya lakukan, kegiatan pertama yaitu pendahuluan. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, ucapan syukur dan mengawali pembelajaran dengan berdoa (lewat WhatsApp group kelas). Misalnya menyapa peserta didik:
“Assalamualaikum Wr.Wb, selamat pagi anak-anak,bagaimana kalian hari ini?semoga dalam keadaan sehat semua dan dapat mengikuti pembelajaran daring hari ini, sebelum pembelajaran dimulai marilah berdoa terlebih dahulu. Sebelum pembelajaran dimulai, saya mengingatkan peserta didik untuk melakukan presensi kehadiran secara online melalui google form. Kemudian menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan dan manfaat) dengan mempelajari materi” skala suhu”. Dan menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode belajar.
Setelah kegiatan pendahuluan, saya selaku guru pengajar melanjutkan ke kegiatan inti. Peserta didik dimotivasi untuk fokus atau konsentrasi pada materi “skala suhu”. Dengan cara melihat, mengamati, membaca melalui video pembelajaran dan PPT (Power Point) yang ditampilkan (melalui WhatsApp atau google classroom).
Pada kegiatan ini saya menjelaskan cara menentukan perhitungan skala suhu dengan menggunakan perbandingan skala suhu. Skala suhu yang digunakan yang kita kenal antara lain: celcius, fahrenheit, reamur dan kelvin. Untuk menentukan konversi skala sudah menggunakan rumus-rumus perbandingan yang ada,tinggal para peserta didik menghafalkan rumus perbandingan skala suhu dan diterapkan dalam soal-soal latihan.
Selaku guru,saya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar tentang materi “skala suhu”. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik. Saya menjelaskan bagian mana yang dianggap kurang faham kepada mereka. Sehingga ada interkasi yang terjadi dalam KBM tersebut. Peserta didik dengan bertanya akan merasa paham akan materi yang disampaikan.
Saya dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal hal yang telah dipelajari terkait materi “Skala suhu”. Peserta didik diberi kesempatan bertanya. Barangkali ada yang belum dipahami. Setelah sesi tanya jawab selesai, saya bersama peserta didik membuat kesimpulan dari materi yang diajarkan. Bahwasanya untuk menghitung konversi nilai skala suhu setiap peserta didik harus menghafal rumus perbandingan skala suhu. Jadi tinggal diterapkan kepada soal- soal perhitungannya.
Setelah kegiatan inti, kegiatan pembelajaran daring dapat dilanjutkan dengan kegiatan penutup. Pada kegiatan penutup, guru menyampaikan kesimpulan seperti yang sudah dijabarkan di atas. Peserta didik dan saya, selaku guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang baru saja dilaksanakan. Kemudian, saya memberikan tugas kepada peserta didik sesuai materi yang dibahas pada waktu itu. Lalu guru mengucapkan salam dan doa untuk menutup kegiatan pembelajaran.
Penilaian hasil belajar, dilaksanakan setelah melakukan pendahuluan, inti dan penutup dalam proses belajar daring. Dalam penilaian hasil belajar terdapat tiga komponen penilaian,antara lain:penilaian sikap,penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Untuk penilaian sikap yang saya terapkan di mata pelajaran saya yang dinilai adalah keaktifan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran daring dan disiplin waktu dalam mengerjakan tugas,misal tugas yang diberikan harus dikumpulkan pada hari itu paling lambat pukul 21.00 WIB atau pukul sembilan malam.
Penilaian pengetahuan berupa tes tertulis, misalnya penilaian harian dengan menggunakan aplikasi google form yang sudah dapat dikerjakan oleh peserta didik. Aplikasi ini juga mempermudah dalam pengoreksian oleh guru, karena otomatis keluar jawaban dan nilai hasil penilaian harian. Untuk penilaian keterampilan berupa praktik, mungkin hal ini yang saya kira sulit diterapkan dalam pembelajaran di masa pandemi. Sebab, dalam praktik IPA seringkali dilakukan di laboratorium IPA.
Tugas yang saya berikan kepada peserta didik,saya koreksi jawabannya.Caranya mereka mengirimkan jawaban dengan memfoto hasil jawaban mereka, kemudian saya suruh kirim ke wa saya atau bisa juga di kirim ke google classroom. Jadi saya bisa mengecek siapa saja yang sudah mengumpukan tugas. Saya selalu memotivasi dan memberikan penghargaan kepada mereka dalam pengerjaan tugas agar mereka dapat belajar lebih rajin lagi meskipun harus belajar daring. Karena saya tahu mungkin mereka merasa bosan dan tidak mengerti akan materi yang disampaikan, mungkin juga kemampuan pengetahuan setiap peserta didik berbeda, ada yang cepat atau tanggap dan lemah.
Pengalaman yang saya rasakan dalam pembelajaran daring di sekolah saya mengajar yaitu di SMPN 3 Sumenep antara lain yang paling utama, ada beberapa peserta didik yang tidak mempunyai HP android. Yang kedua kebanyakan dari mereka tidak mempunyai paket data internet. Jadi setiap kali mereka tidak mengikuti pembelajaran dan tidak mengisi presensi kehadiran. Bahkan mereka tidak mengerjakan tugas yang saya berikan, entah alasan malas atau karena dua hal di atas. Selaku pengajar, saya terus memberikan motivasi kepada mereka untuk terus belajar dan mengerjakan tugas, meskipun kadang sudah saya motivasi tetapi tidak direspon. Inilah tantangan saya mengajar di masa pandemi ini.
Selain pengalaman yang saya ceritakan di atas, hal positif yang bisa saya rasakan dalam pembelajaran daring. Saya dapat mengetahui dan menerapkan aplikasi yang semula saya tidak tahu dalam pengoperasiannya sehingga saya menjadi bisa. Tentu sesuatu yang tidak bisa diterapkan dalam pembelajaran tatap muka. Melatih kesabaran kita untuk tetap semangat mengajar di masa pandemi ini. Menghadapi berbagai karakter dari berbagai peserta didik. Itu mungkin yang saya rasakan sebagai guru.
Sama juga yang dirasakan oleh peserta didik mereka akan lebih terampil dan mahir dalam mengaplikasikan aplikasi yang tidak ditemui pada pembelajaran tatap muka. Sehingga mereka merasa tertantang untuk bisa yaitu dengan belajar. Peserta didik akan belajar berlatih disiplin dan mandiri dalam pengumpulan tugas yang diberikan. Saya rasa banyak manfaat yang dirasakan dengan belajar daring, Sehingga proses pembelajaran daring tetap berjalan.
Terdapat beberapa harapan yang bisa disampaikan khususnya kepada peserta didik untuk terus semangat dan rajin belajar meskipun dengan kondisi yang mengharuskn belajar dari rumah. Guru sebagai tokoh panutan harus memberikan contoh yang baik dan suri tauladan dan dituntut untuk lebih bersabar dalam mengajar di masa ini. Untuk itulah perlunya kerjasama dari berbagai pihak. Terutama untuk kelancaran pembelajaran daring yaitu bantuan kuota internet dari pemerintah.Karena kebanyakan dari peserta didik dan guru menggunakan aplikasi internet dalam pembelajaran daring. Harapan saya, semoga pembelajaran daring ini dapat terlaksana dengan baik dan semoga wabah corona ini dapat segera berakhir, sehingga semua satuan pendidikan di negara kita dapat melaksanakan pembelajaran seperti sediakala.
Post a Comment for "Pembelajaran IPA melalui Media Animasi PPT pada Masa Pandemi"
Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.