Bab 1 Latar Belakang
Motivasi yang mendasari keinginan untuk mengikuti seleksi guru berpretasi
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Untuk melaksanakan tugasnya secara professional, guru tidak hanya memiliki kemampuan teknis edukatif, tetapi juga harus memiliki kepribadian yang dapat diandalkan sehingga menjadi sosok panutan bagi siswa, keluarga maupun masyarakat. Sementara itu, tak dapat dibantah, bahwa dengan posisinya sebagai tenaga utama kependidikan, di pundak gurulah peran sentral kemajuan pendidikan dipercayakan; serta guru dituntut untuk menyesuaikan diri dengan standar profesional yang dipersyaratkan.
Akan tetapi, seperti yang kita ketahui bersama bahwa mutu guru (khususnya guru SD) dinilai rendah. Rendahnya mutu guru dapat diketahui dengan rendahnya hasil uji kompetensi guru (UKG), terutama UKG 2015 yang banyak diperbincangkan. Seperti banyak diberitakan bahwa hasil uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap sekitar 1,6 juta guru taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah luar biasa, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah kejuruan, menunjukan hasil yang cukup mengecewakan, 1,3 juta guru memperoleh nilai dibawah 60 dari rentang nilai 0 sampai 100.
Sebagai guru, saya juga merasakan dampak dari penilaian rendah terhadap guru tersebut, walaupun nilai UKG saya di atas rata-rata ketuntasan minimal waktu itu. Pada waktu itu nilai minimal UKG yang harus diperoleh adalah 60. Sedangkan hasil nilai UKG saya adalah 80 lebih. Secara kuantitas, nilai UKG saya berada pada kriteria sangat baik. Dan secara kualitas, saya meyakini juga memiliki kualitas yang sangat baik. Keempat aspek kompetensi dalam penilaian tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
Saya berpendapat bahwa, guru dengan posisinya di garda terdepan dan bersentuhan langsung dengan peserta didik, peran dan tanggung jawab guru sungguh vital dalam membawa peningkatan mutu pendidikan. Sebagai pelaku utama yang berada di lini terdepan dalam proses pembelajaran, maka didikan, bimbingan, arahan dan pelatihan yang diberikan guru kepada peserta didik menjadi penentu dalam mengantar kesuksesan peserta didik menuju kualitas pendidikan yang semakin baik.
Sebagaimana yang pernah saya tulis dalam sebuah makalah “Guru Berbasis Kinerja” bahwa jalan utama untuk mensukseskan pendidikan adalah meningkatkan kualitas kinerja guru; dan hanya pada guru berkinerja tinggi sebagai tenaga profesi dalam bidang pendidikan yang dapat menjalankan tugasnya membangun mutu pendidikan. Dengan lingkup tugasnya yang demikian berat dan vital di tengah tuntutan tugas yang terus berkembang sejalan dinamika perkembangan iptek, dan kian kuatnya harapan terhadap pemenuhan kebutuhan untuk membentuk kompetensi peserta didik, maka hanya guru yang memiliki kinerja tinggi yang dapat menerjemahkan dan mewujudkan harapan peningkatan kualitas pendidikan.
Sejalan dengan itu, guru akan dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan kinerja tinggi, sebagaimana diungkap oleh Danim (2008) bila (1) manajemen kurikulum yang lugas dan fleksibel berpedoman pada standar nasional, (2) proses belajar mengajar (PBM) efektif menggunakan strategi yang tepat dengan mengedepankan fungsi pelayanan belajar berkualitas untuk memperoleh mutu; (3) budaya dan lingkungan sekolah yang sehat; (4) SDM dan sumber daya andal memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan mengacu pada standar profesionalisme; dan (5) standarlisasi pengajaran yang tinggi dan evaluasi hasil belajar terukur.
Untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme, guru berhak mendapatkan pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas (Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas). Bahkan guru juga berhak memperoleh pembinaan dan pengembangan yang meliputi pembinaan dan pengembangan profesi dan karier (Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Sebagai guru, saya bangga dengan kebijakan strategis terhadap guru tersebut. Peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan merupakan kewajiban yang harus senantiasa dilakukan pemerintah untuk mendongkrak kompetensi dan profesionalisme guru.
Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pemerintah juga memberikan berkewajiban memberikan penghargaan terhadap guru yang layak sesuai dengan prestasinya. Guru berprestasi adalah guru yang memiliki dedikasi, profesionalisme, pengembangan diri secara berkelanjutan, tanggung jawab tinggi dalam mendidik, rela berkorban untuk pendidikan, visioner, berkinerja tinggi membangun pendidikan bermutu, inovatif, kreatif, berkarya dan sepenuh hati mengabdikan dirinya dalam dunia pendidikan.
Pemerintah mengapresiasi guru yang berprestasi untuk diberi penghargaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maka, pemilihan guru berprestasi merupakan bagian dari melaksanakan undang-undang dengan tujuan yang mulia. Selain bertujuan meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya mewujudkan pendidikan yang bermutu, pemilihan guru berprestasi juga merupakan salah satu program pemerintah sebagai wujud perhatiannya atas prestasi dan dedikasi guru dalam bidang pendidikan.
Niat baik pemerintah ini menjadi salah satu faktor yang memotivasi saya mengikuti pemilihan guru berprestasi. Bukanlah semata-mata mengejar predikat sebagai guru berprestasi. Lebih dari itu, saya telah melakukan refleksi diri bahwa peran dan kiprah saya sebagai guru telah relatif cukup mengantarkan saya sebagai guru yang sesungguhnya, mengantarkan siswa berprestasi dengan pembimbingan yang berkesinambungan, dan mengantarkan sekolah menjadi bagian penting dalam setiap kompetisi lokal, regional maupun nasional. Sekalipun saya sangat menyadari, masih banyak kekurangan saya dalam kehidupan ini baik sebagai pribadi maupun sebagai guru.
Namun, kesamaan program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan secara umum dan meningkatkan kualitas guru secara khusus dengan jiwa saya untuk mendidik sepenuh hati dan meningkatkan kualitas diri yang semakin baik, menggerakkan hati saya untuk ambil bagian dalam guru berprestasi tahun 2017 ini. Secara kuantitas, saya telah cukup memiliki banyak waktu masa kerja sebagai guru sejak menjadi tenaga pengajar tidak tetap tahun 2004 hingga menjadi guru PNS tahun 2009. Berdasarkan kualitas, saya telah relatif banyak menghasilkan karya, baik karya inovatif, karya ilmiah, karya pengembangan diri dan karya tugas pengabdian yang lain.
Saya berkeyakinan, karya yang saya hasilkan sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan. Karya inovatif seperti; pembuatan alat peraga, program kegiatan literasi kelas dan lainnya menjadi bagian integral dalam kegiatan belajar mengajar. Karya ilmiah yang saya hasilkan antara lain: Penelitian Tindakan Kelas, Buku Populer, Makalah, Jurnal Penelitian, karya fiksi, Makalah prosiding, Opini, Essay, Tulisan Kolom, Tulisan Bast Practice, dan sebagainya. Karya tersebut merupakan bentuk profesionalisme saya sebagai guru yang ingin terus maju berkembang dengan kualitas. Karya pengembangan diri meliputi; tiada henti terus mengikuti setiap kegiatan dan forum ilmiah tingkat local, regional dan nasional. Karya tugas pengabdian yang lain meliputi; keterlibatan saya secara fisik dan mental dalam membangun pendidikan dengan mutu, mengadi di berbagai organisasi pendidikan, menjadi pembicara dan pemakalah serta menjadi kepanitiaan dalam berbagai kegiatan.
Karya tersebut merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya. Dedikasi penuh dalam bidang pendidikan adalah ruh saya sebagai guru. Jiwa pengabdian saya adalah sesuatu yang wajib saya tanamkan dalam hati. Komitmen mendidik sepenuh hati adalah janji setia saya kepadaNya yang dipersaksikan saat pengambilan sumpah jabatan sebagai abdi Negara.
Maka berdasarkan latar belakang di atas, apresiasi guru berprestasi merupakan puncak prestasi penghargaan luar biasa bagi saya. Guru berprestasi adalah cita-cita dan keinginan semua guru. Oleh karena itu, mengikuti lomba guru berprestasi tahun 2017 adalah kebanggaan saya meraih cita-cita luhur saya sesuai dengan dedikasi dan peran saya sebagai guru professional, berkarya dan berkinerja tinggi selama ini.
Visi Misi hidup dan kehidupan saya sebagai guru.
Hidup saya yang hanya sekali di dunia ini haruslah bermanfaat. Manfaatnya dapat saya rasakan di dunia dan terlebih lagi harus saya rasakan di akhirat sebagai amal jariyah saya. Tujuan Allah SWT yang Maha Besar menciptakan manusia dan jin di muka bumi ini adalah beribadah, mengabdi kepadaNya. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an: Wamaa khalaqtul jinna wal insa illaa liya’buduuni, yang artinya “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi kepada-Ku”. Oleh sebab itu, sebagai hamba, saya harus dan wajib mengabdi kepadaNya. Apapun profesinya, kita harus menyadari bahwa pekerjaan yang dilakukannya itu merupakan rangkaian pengabdiannya kepada Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang telah menciptakannya, termasuk profesi sebagai seorang guru. Maka menjadi guru dengan pengabdian yang tulus ikhlas mengajarkan ilmu, merupakan bagian dari jariyah saya mengabdi kepadaNya.
Sebagai guru dan warga Negara, saya harus taat dan patuh kepada Pemerintah dan peraturannya yang sah. Sebagai guru, saya berkewajiban mengajar dan mendidik yang baik kepada peserta didik, sebagai amalan jariyah saya.
Selain dari aspek spiritual tersebut, Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kejelasan tujuan hidup seperti yang difirmankan oleh Allah SWT. serta tuntunan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional memantapkan hati saya untuk tetap teguh terhadap visi dan misi dalam hidup dan kehidupan saya sebagai guru.
Visi
Visi saya sebagai guru adalah terwujudnya suasana akademik yang kondusif dan mampu memberdayakan peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya secara konkret dalam konteks pembelajaran di kelas.
Misi
Adapun misi saya untuk mencapai visi di atas adalah :
Menjadikan kelas sebagai rumah peserta didik yang kondusif dan mampu menginspirasi peserta didik dalam mengaktualisasikan diri berdasarkan pengalamannya yang diperoleh dari luar kelas.
Menyelenggarakan kegiatan literasi kelas secara rutin untuk meningkatkan keterampilan berbahasa peserta didik dan membiasakan belajar mandiri.
Memberdayakan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar, terlibat dalam skenario pembelajaran dan mengembangkan potensi dirinya melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.
Menguatkan karakter positif peserta didik dengan mengintegrasikan nilai-nilai Imtaq dan sikap serta kepribadian yang luhur yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bab 2: Prestasi yang layak menjadikan saya sebagai Guru Sekolah Dasar Berprestasi
Prestasi yang telah dicapai selama ini
Saya adalah guru biasa yang selalu berkomitmen untuk mengabdi sepenuh hati. Profesi guru adalah pilihan sekaligus cita-cita saya. Sejak menjadi guru PNS dan ditugaskan pertama di kepulauan, menjadikan saya banyak belajar tentang kehidupan dalam bermasyarakat dan dalam dunia pendidikan, termasuk bagaimana saya menjadi guru yang memiliki bakat serta kemampuan yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Tahun pertama mengabdi sebagai guru SD di kepulauan, saya telah banyak melakukan perubahan. Baik di internal sekolah maupun eksternal sekolah.
Di internal sekolah, saya telah dapat mengubah paradigma guru kepulauan yang memiliki kesetaraan serta kedudukan yang sama dengan guru lainnya di Indonesia. Ketertinggalan dunia Informasi dan Teknologi menjadi garapan pertama saya di sekolah itu. Saya, sesuai dengan restu kepala sekolah telah berhasil melengkapi sarana dan prasarana sekolah menjadi lebih baik. Mulai dari melengkapi komputer, jaringan internet, televise dan peningkatan peningkatan pengetahun IT terhadap guru senior. Kegiatan pembelajaran berbasis IT juga baru dimulai sejak saya ditugaskan di sekolah itu, SDN Aenganyar I Kecamatan Giligenting.
Di eksternal sekolah, usul dan pendapat saya mengenai paguyuban guru menajdi kenyataan dan buah yang dapat dinikmati sampai sekarang. Sebelum saya bertugas di sana, setiap guru harus menginap di pulau itu. Tetapi setelah berhasil mewujudkan paguyuban guru kepulauan, akhirnya dapat mewujudkan transportasi laut dan darat yang cukup representative, sehingga setiap guru dapat pulang setiap hari tanpa harus dating terlambat di sekolah. Ini prestasi luar biasa saya yang diakui oleh para guru lain sebagai terobosan baru di pulau itu. Transportasi itu dapat dinikmati dengan baik sampai dengan saat ini.
Pada tahun 2013, menjadi kehormatan bagi saya dan sebagai prestasi yang membanggakan. Saya berhasil mengikuti kongres PGRI-Guru XXI di Jakarta. Tidak banyak yang dapat mengikutinya. Sertifikat sebagai peserta Kongres XXI PGRI-Kongres Guru Indonesia diberikan oleh Ketua Umum PB PGRI.
Sebagai guru pembina lomba dan olimpiade, saya berhasil membawa peserta didik berprestasi di tingkat lokal, regional dan nasional. Saya seringkali memperoleh penghargaan atau sertifikat sebagai Pembimbing Olimpiade Mipa dari pimpinan atau dekan perguruan tinggi di Jawa Timur.
Sebagai guru SD, saya juga sangat berabangga hati, karena dapat menajdi pemakalah dalam acara seminar nasional “Merawat Madura Melalui Modal Budaya” yang dibuka langsung oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. dr. eng. Wardiman Djojonegoro. Saya adalah satu-satunya guru SD di tingkat nasional yang berbicara mengangkat budaya Madura dari tinjauan psikologi. Tampilan saya sebagai pemakalah mendapat apresiasi luar biasa dari peserta seminar yang rata-rata adalah sebagai dosen dan guru besar nasional dari berbagai perguruan tinggi. Karya makalah prosiding tersebut diterbitkan menjadi karya luar biasa yang disimpan di Perpustakaan Daerah Kabupaten Pamekasan tahun 2016.
Dalam simposium guru tahun 2016, saya juga menulis karya tulis ilmiah yang dikirim ke Kemdikbud. Dan berhasil memperoleh piagam penghargaan yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah tahun Kemdikbud tersebut.
Beberapa penghargaan sebagai prestasi kinerja saya, sebagaimana tercantum pda table di bawah ini.
Tabel 1
Penghargaan yang diperoleh.
Pengalaman kerja sebagai guru sejak mulai berkarir sebagai guru sampai dengan sekarang (uraian meliputi sebanyak mungkin pengalaman-pengalaman terbaik (best practices) yang telah saya alami.
Sejak pertama menjadi abdi Negara sebagai guru, saya selalu menempatkan komitmen sebagai landasan utama dalam pengabdian. Saya diangkat menjadi guru PNSD melalui proses dramatis. Belajar dan terus belajar serta peran utama dari Ridha Allah, Tuhan Yang Maha Esa menjadikan saya lulus seleksi sebagai pegawai negeri di lingkungan dinas pendidikan. Tes murni itulah menjadi cikal bakal pijakan saya untuk terus senantiasa bersyukur kepadaNya atas anugerah terbesar dalam hidup saya dan keluarga. Banyak orang mengimpikan menjadi pegawai negeri, tetapi takdir berkata lain.
Banyak juga yang ingin menjadi pegawai pemerintah dengan jalan tempuh yang berbeda.
Puji syukur kepadaNya, bukanlah ungkapan hati dan ucapan semata. Di balik itu mengandung makna luas dan tanggung jawab besar untuk menggunakan nikmat Alllah dengan sebaik-baiknya. Termasuk menjadi guru yang baik, dapat digugu dan ditiru, diteladani dan dijadikan sumber inspirasi bagi guru lain adalah cita-cita dan bentuk kesyukuran saya terhadapNya.
Pengalaman empiris yang banyak memberikan motivasi bagi saya untuk tetap menjadi yang terbaik dan terdepan mempelopori kebaikan merupakan hal berharga dalam hidup saja. Pengalamn terbaik tidak harus mendapat pengakuan penghargaan dari berbagai pihak. Karena pengalaman itu sendiri merupakan guru terbaik dalam hidup saya dan dengan pengalaman tersebut saya bias menjadi lebih dewasa dan bersyukur dapat berbuat yang terbaik.
Dalam konteks kemasyarakatan, selama saya mengajar di kepulauan, saya terbiasa membantu masyarakat dalam banyak hal. Membantu dengan dukungan pendapat, solusi pemecahan masalah hingga yang bersifat teknis telah menajdi bagian hidup saya sebagai guru di pulau.
Dalam konteks pembelajaran, saya sebagai guru pendamping khusus pada tahun 2011 yang dididik di dinas provinsi Jawa Timur, memiliki tanggung jawab untuk membantu peserta didik dengan kebutuhan khusus dalam belajarnya. Terdapat seorang anak ABK tuna grahita ringan yang saya tangani untuk terus dibimbing intensif. Mulai dari mengenal warna, huruf, angka, nama benda hingga cara menulis yang tepat. Semua dilakukan dengan kesabaran dan keikhlasan. Dan hasilnya sungguh luar biasa, peserta didik tersebut dapat melakukan kegiatan belajarnya sebagaimana siswa normal lainnya hingga lulus sekolah dasar.
Sampai pada tahun 2013, saya dimutasi untuk ditugaskan di sekolah yang baru. SDN Pajagalan II Kecamatan Kota Sumenep. Sekolah yang relative popular dan favorit di kalangan masyarakat kota Sumenep. Ini adalah tantangan kedua bagi saya untuktetap konsisten memberikan yang terbaik untuk peserta didik, sekolah dan dunia pendidikan.
Sejak tahun 2013, saya telah berjibaku dengan tugas sebagai Pembina pramuka di Gudep SDN Pajagalan II Sumenep ini. Dengan pengalaman yang relatif cukup, saya memberanikan diri turut serta membina anggota pramuka siaga dan penggalang di sekolah saya sampai saat ini. Setelah mengikuti kursus pembinan pramuka mahir tingkat dasar (2014), pengetahuan kepramukaan saya semakin bertambah. Tak heran jika pada tahun berikutnya (2015) saya berhasil mengantar regu pramuka SDN Pajagalan II menuju puncak prestasi bergengsi sebagai runner up East Java Scout Chalange 2015. Dan pada tahun itulah saya dapat mengikuti kursus lanjutan di bidang pramuka. Kursus Pembina pramuka tingkat lanjutan. Dan akhirnya sah sebagai Pembina pramuka berdasarkan surat hak bina dari kwartir cabang gerakan pramuka kabupaten Sumenep.
Pengalaman terbaik lainnya, ketika saya diberi tanggung jawab menajdi ketua pengembangan prestasi siswa, saya senantiasa membina peserta didik yang dipersiapkan mengikuti lomba akademik, naik lomba mata pelajaran ataupun olimpiade MIPA. Berkat kegigihan dan dukungan semua pihak di sekolah, saya berhasil banyak mengantarkan siswa berprestasi akademik di tingkat local, regional dan nasional.
Saya juga memiliki pengalaman terbaik dalam masa saya menajdi guru. Suatu kehormatan bagi saya dapat menjadi juri dari berbagai lomba. Pernah menjadi lomba karya inovatif guru tingkat kecamatan kota Sumenep (2016) dan juri lomba menulis surat tingkat sekolah dasar di kecamatan kota Sumenep (2017).
Selain itu, saya pernah didaulat menajdi guru pamong atau dosen luar biasa di sekolah. Membantu mahasiswa yang melaksanakan praktik pengalaman lapangan adalah tugas utama saya. Saya juga berpengalaman membimbing mahasiswa, semasa menjadi tenaga pengajar di perguruan tinggi keguruan pada tahun 2011-2015 di STKIP PGRI Sumenep. Khususnya mengajar saat sore hari ata pada jam akhir perkuliahan.
Saya juga pernah menjadi pemateri dalam workshop penulisan buku. Guru diajak untuk mampu melahirkan karya dalam bentuk buku. Baik buku fiksi maupun non fiksi. Ini adalah pengalaman pertama memberikan keilmuan tentang menulis yang saya peroleh di workshop penulisan guru Mediaguru Indonesia. Di Mediaguru inilah juga saya berhasil menerbitkan buku perdana kebanggaan saya, “Samudera Inspirasi di Facebook” yang dilatarbelakangi olehnya berita hoax dan komentar maupun status yang kurang mendidik di facebook.
Pada tahun 2016, saya mengikuti Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar yang menjadikan saya sebagai pelatih para calon Pembina pramuka. Saya melatih dalam kelas-kelas Kursus Mahir Dasar (KMD) pramuka, baik yang diselenggarakan oleh kwarcab maupun lembaga pendidikan lainnya. Ini suatu prestasi dan pengalaman terbaik saya sebagai guru sekaligus dapat berkiprah dalam pendidikan kepramukaan.
Selain itu, sebagai pengurus PGRI kecamatan kota Sumenep, saya seringkali menjadi panitia kegiatan PGRI kecamatan maupun kabupaten Sumenep. Paling bergengsi adalah, saya dapat menajdi panitia HGN dan HUT PGRI ke 72 tahun 2017 ini.
Untuk lebih jelasnya, pengalaman saya secara formal dapat disajikan pada tabel berikut.
Tabel 2. Pengalaman Formal
Setelah mengikuti berbagai kegiatan dalam forum ilmiah yang dapat mengembangkan profesionalisme saya sebagai guru, selanjutnya saya senantiasa melakukan kegiatan pengembangan profesi saya sebagai guru. Walaupun sambil tetap mengkuti berbagai kegiatan ilmiah, saya juga tetap berkarya. Berkarya adalah rutinitas saya setiap waktu tanpa menunggu untuk kepentingan tertentu.
Tujuan utama berkaya adalah meningkatkan kompetensi diri dan profesionaliesme guru secara berkelanjutan sebagaimana harapan pemerintah.
Kesamaan program pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan secara umum dan meningkatkan kualitas guru secara khusus dengan jiwa saya untuk mendidik sepenuh hati dan meningkatkan kualitas diri yang semakin baik, menggerakkan hati saya untuk terus berkarya tiada henti. Berdasarkan kualitas, saya telah relatif banyak menghasilkan karya, baik karya inovatif, karya ilmiah, karya pengembangan diri dan karya tugas pengabdian yang lain.
Saya berkeyakinan, karya yang saya hasilkan sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan. Karya inovatif seperti; pembuatan alat peraga, program kegiatan literasi kelas dan lainnya menjadi bagian integral dalam kegiatan belajar mengajar. Karya ilmiah yang saya hasilkan antara lain: Penelitian Tindakan Kelas, Buku Populer, Makalah, Jurnal Penelitian, karya fiksi, Makalah prosiding, Opini, Essay, Tulisan Kolom, Tulisan Best Practice, dan sebagainya. Karya tersebut merupakan bentuk profesionalisme saya sebagai guru yang ingin terus maju berkembang dengan kualitas. Karya pengembangan diri meliputi; tiada henti terus mengikuti setiap kegiatan dan forum ilmiah tingkat local, regional dan nasional. Karya tugas pengabdian yang lain meliputi; keterlibatan saya secara fisik dan mental dalam membangun pendidikan dengan mutu, mengadi di berbagai organisasi pendidikan, menjadi pembicara dan pemakalah serta menjadi kepanitiaan dalam berbagai kegiatan.
Lebih jelasnya, saya rangkum dalam tabel berikut.
Tabel 2.4. Karya Pengembangan Profesi
Bab 3: Harapan dan Rencana Kegiatan Masa Datang
Harapan dan rencana kegiatan saya dalam upaya meningkat mutu pendidikan.
Guru adalah jiwa saya dan pendidikan adalah ruh dalam kehidupan saya sebagai pendidik. Sepertinya saya menyesal jika pendidikan dilaksanakan tanpa mutu, guru mengabdi tanpa karya. Maka mutu pendidikan yang realistic adalah harapan saya yang paling mendalam, dimulai dari pendidikan sekolah saya.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, ada beberapa harapan saya, diantaranya sebagai berikut.
Saya memimpikan kelas yang modern, luas, dan indah seperti alam dan bias dianggap sebagai rumah peserta didik yang kondusif dan nyaman. Mereka kerasan tinggal di kelas sambil berkarya dan mereka nyaman belajar sehingga prestasinya menjadi sangat baik.
Saya berharap kegiatan literasi kelas secara rutin dapat ditingkatkan dengan fasilitas yang memadai. Tidak saja bahan bacaan, tetapi perlu dikembangkan literasi komunikasi, literasi IT, literasi budaya, literasi apa saja yang mampu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah literat.
Saya bermimpi bagaimana menguatkan karakter peserta didik. Tidak ada lagi peserta didik yang “berkebutuhan khusus dalam sikapnya”, mengambil milik temannya, bergurau terlewat batas. Saya berharap ruang renungan anak, bagaimana jika anak masuk di ruang itu menjadi kuat karakternya dengan lantunan ayat, nasihat, dan sentuhan nurani lainnya.
Saya berharap kegiatan pengembangan kompetensi secara berkelanjutan menjadi sesuatu yang benar-benar nyata meningkatkan kompetensi guru, membangun kesadaran kolektif tenaga kependidikan, dan membangun budaya kinerja professional sebagai pelaku pendidikan.
Untuk itu, di masa yang akan datang saya mengupayakan hal-hal berikut.
Mengupayakan kelas menajdi kondusif, setidaknya peserta didik dapat menganggap kelas sebagai rumah peserta didik sendiri yang kondusif dan nyaman. Saya akan memberikan sentuhan nurani tetang budaya bersih dan rapi di kelas dan budaya berkarya sebagaio insane berprestasi.
Saya akan melengkapi kegiatan literasi kelas secara rutin dapat ditingkatkan dengan fasilitas yang memadai. Saya akan membangun kebun literasi di lingkungan kelas yang mampu mendorong mereka memiliki semangat belajar yang tinggi.
Saya akan mendiskusikan terwujudnya rumah berkarakter untuk menguatkan karakter peserta didik. Di ruang itu ada diorama tetang penanaman karakter yang baik, dan beragam media yang menggambarkan mulianya anak yang berkarakter.
Saya selalu akan melakukan secara mandiri maupun bersama dengan guru maju lainnya dalam melaksanakan pengembangan kompetensi secara berkelanjutan, baik berkarya mandiri maupun bersama-sama.
Demikianlah beberapa hal yang dapat saya gambarkan tentang diri saya sesuai dengan keadaan real saya, semoga ini bisa menjadi bahan evaluasi diri yang diberkahi Allah SWT.
Dalam makalah evaluasi diri ini saya hanya memaparkan aspek positif yang telah saya lakukan selama ini. Semoga saya juga tidak melupakan untuk terus menggali sisi-sisi negatif yang ada pada diri saya untuk dapat mengubahnya menajdi sesuatu yang positif. Sebagai manusia biasa yang memang diciptakan oleh Allah dengan berbagai kekurangan dan kekhilafan. Maka setiap saat harus selalu bermuhasabah dan mendekatkan diri kepadaNya.
Penutup
Sebagai penutup, Akhirnya, hanya kepada Allah saya kembalikan keberhasilan itu, karena sesungguhnya semua itu milik Allah dan pada saatnya nanti akan kemabli kepadaNya. Segala puji syukur tetap adalah milikNya, Alhamdulillah. Semoga ampunan dan magfirah tetap dicurahkan kepada kita semua, Amin yaa Rabbal ‘Alamin.
Terima kasih dan penghargaan yang tinggi saya haturkan kepada dewan juri yang telah memberikan ruang kepada saya untuk merefleksi diri dan mengikuti kegiatan pemilihan guru berprestasi ini.
Saya selalu menyampaikan motto saya, Mengajar dengan Ilmu, Mendidik dengan Hati. Tidak ada yang bersandar kepadaNya yang akan menajdi sia-sia, karena pahalanya menunggu di sana. Guru Mulia karena Karya dan Pengabdian, Guru Berprestasi adalah Teladan dan Kebanggaan.
Selamat Pak Ali, barakallah semoga selalu sukses
ReplyDeleteAmin. terima kash bu
Delete