Aleepenaku.com-Contoh Resume BAB IV PTK PTM Terbatas (PTK Masa Pandemi Covid-19) di bawah ini merupakan tugas dari PPG Dalam Jabatan yang telah disusun oleh Guru: MELATI KURNIA FITRI, S.Pd.SD (GURU SDN BANGSELOK 1 SUMENEP), KELAS 003, GURU KELAS SD, PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN (PPGDJ), UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG.
Adapun Contoh Resume BAB IV PTK PTM Terbatas (Masa Pandemi) ini sebagai bahan bandingan dan referensi untuk melakukan penelitian pada mode pembelajaran tatap muka terbatas. Selain itu, kita bisa belajar menentukan metode dalam kegiatan penelitian. Khususnya penelitian tindakan kelas.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Dalam
bab ini peneliti akan memaparkan hasil
pelaksanaan penelitian pada setiap siklus yang berlangsung dalam proses
pembelajaran/ kegiatan pembelajaran Tematik
dengan kompetensi dasar mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat pada Peserta didik Kelas IV SDN Bangselok I Tahun
Pelajaran 2021-2022. Hasil
penelitian ini yang akan dipaparkan secara berurutan setiap siklus dengan
pembahasan setiap
siklus yang terdiri dari
tahapan: (1) tahap
perencanaan penelitian (2) tahap
pelaksanaan penelitian, (3) hasil tindakan dan pengamatan
yang dilakukan selama proses pembelajaran, dan
(4) refleksi terhadap hasil tindakan yang telah
dilakukan dan (5) pembahasan hasil penelitian.
A. Rancangan
Penelitian
a. Perencanaan Awal Penelitian
Penelitian ini
dilakukan berdasarkan temuan atas kurang maksimalnya kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan yang ditandai dengan
rendahnya hasil belajar peserta didik pada PB 1 Subtema 2 Tema 4. Selain itu
juga perlunya
motivasi belajar bagi peserta didik. Sebab, selama BDR kemudian menuju ke PTM
terbatas, peserta didik perlu adaptasi yang cukup.
Sehingga peneliti dengan masukan dari berbagai rekan sejawat berinisiatif
melakukan tindakan penelitian di Kelas IV ini.
Penelitian ini
dilaksanakan diawali dengan permohonan ijin kepada kepala sekolah SDN Bangselok
I Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumenep berdasarkan rekomendasi dari kepala
SDN Bangselok I Kecamatan Kota Sumenep. Kemudian langkah berikutnya peneliti
menyampaikan maksud dan tujuan penelitian kepada beberapa teman guru kelas
lain, termasuk teman sejawat yang dijadikan sebagai observer dalam penelitian
ini.
Peneliti juga
melanjutkan diskusi dengan teman sejawat (observer) dalam melaksanakan
penelitian ini. Hal-hal yang didiskusikan antara lain :
a. Menentukan
subyek penelitian
b. Menyampaikan
dan mendiskusikan model pembelajaran yang akan diterapkan/ diberlakukan yaitu model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
c. Mengidentifikasi
hambatan dan kesulitan yang dialami oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
d. Menentukan
indikator yang diobservasi dan aspek yang diamati sesuai dengan karakteristik model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
e. Menetapkan
jenis data dan cara pengumpulannya serta cara menganalisisnya.
f. Menetapkan
kriteria keberhasilan dalam pencapaian prestasi belajar.
g. Merencanakan
tindakan kelas yang akan dilaksanakan pada tiap siklus.
h. Menyusun
dan mempersiapkan perangkat pembelajaran (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
Alat dan Bahan, sumber belajar dan lainnya).
b.
Rencana Pelaksanaan
Penelitian
Pelaksanaan tindakan
dalam penelitian ini melalui proses
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang terdiri dari 2 siklus penelitian.
(Sanjata, dalam Bunga Rampai: 2007). Dan setiap siklus terdiri dari empat
tahap, yaitu ;
(1) Perencanaan
Tindakan ( Planning )
(2) Pelaksanaan
Tindakan ( Acting )
(3) Pengamatan
Tindakan ( Observing )
(4) Refleksi
Terhadap Tindakan ( Reflecting ).
Sebelum tindakan
dilaksanakan, telah dilakukan refleksi awal/ perencanaan awal sebelum pelaksanaan penelitian yaitu dengan
mengidentifikasi permasalahan pembelajaran
tematik pada materi pokok mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat dan menganalisis permasalahan dan kesulitan
yang dihadapi yang sering terjadi di kelas. Beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi didiskusikan dengan teman sejawat untuk dapat diselesaikan
dengan baik melalui penerapan model Problem Based Learning (PBL) ini.
Adapaun masalah yang
dihadapi dalam kegiatan pembelajaran ini antara lain:
(1) ketika peserta didik diminta untuk mengidentifikasi
kegiatan ekonomi masyarakat baik secara
lisan maupun tertulis, belum menunjukkan penguasaan yang maksimal.
(2) peserta didik menjadi kurang memahami dalam mengidentifikasi
kegiatan ekonomi masyarakat sesuai
dengan materi yang diajarkan.
(3) dari penilaian harian pada materi pokok mengidentifikasi
kegiatan ekonomi masyarakat belum
mencapai daya serap yang optimal. Rendahnya hasil belajar
yang diperoleh peserta didik menyebabkan kurang tercapainya tujuan pembelajaran
yang diharapkan. Hanya terdapat sekitar 5 peserta didik yang mengalami
ketuntasan individual dengan mencapai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal.
Selebihnya sekitar 16
anak masih belum mengalami ketuntasan individual. KKM untuk mata pelajaran Tematik
di Kelas IV SDN Bangselok I adalah 70.
(4) Peserta didik belum mampu secara maksimal mengidentifikasi
kegiatan ekonomi masyarakat dengan tepat.
(5) Peserta didik juga belum mampu mengungkapkan
pengalamannya tentang pekerjaan nelayan atau yang berhubungan dengan pekerjaan
di laut. Sebab, peserta didik tinggal di kota.
Selanjutnya sesuai dengan refleksi awal
tersebut kemudian disusun hal pokok yang ingin dicari solusinya, yaitu dimulai
dengan membiasakan membaca buku teks tematik dan bertanya kepada orang tuanya di rumah.
B.
Hasil Tindakan
Penelitian di Kelas dan Pembahasan
I. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus I
a. Perencanaan
Tindakan I
Pada
tahap ini peneliti menyiapkan rancangan pembelajaran tindakan I dengan
kompetensi dasar mengidentifikasi
kegiatan ekonomi masyarakat dengan baik. Dalam mengidentifikasi masalah-masalah pada kegiatan
pembelajaran, peneliti melakukan diskusi dengan tenaga pengajar lain (observer)
di SDN Bangselok I
Kecamatan Kota Sumenep.
Masalah-masalah
yang berhasil diidentifikasi sesuai dengan refleksi
awal yang telah dilakukan yaitu sebagai
berikut:
a)
peserta didik kurang
mampu mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat dengan benar sesuai dengan konsep dalam buku
ajar.
b)
Peserta didik belum mampu mengidentifikasi dan
menyebutkan jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa..
c)
Suasana
kelas dengan peserta didik berjumlah 21 anak yang terbagi menjadi 2 sesi, masih terlihat belum
semangat. Satu sesi berjumlah 10 peserta didik dan sesi kedua berjumlah 11
peserta didik.
d)
Ketuntasan
belajar peserta didik secara individual maupun klasikal belum tercapai maksimal,
setelah menganalisis hasil penilaian harian sub tema 2 tema 4.
e)
Umumnya
peserta didik belum mengalami belajar dengan model
Problem Based Learning (PBL).
Setelah
melakukan refleksi awal dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang ada, guru
peneliti melakukan persiapan-persiapan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Diantaranya adalah menyiapkan perangkat pembelajaran
(RPP), alat dan bahan pembelajaran (media visual PPT), lembar observasi dan alat tes formatif yang berupa soal
penelitian.
b. Pelaksanaan
Tindakan I
Proses Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) pada siklus I ini dilaksanakan
dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) yang disesuaikan dengan
tahap perkembangan berpikir peserta didik Kelas IV SDN Bangselok I Kecamatan Kota Sumenep. Peneliti bertindak
sebagai guru pengajar yang menyampaikan bahan pembelajaran dan observer
dilakukan oleh teman sejawat peneliti yang bertugas mengamati jalannya kegiatan
pembelajaran yang dilakukan setiap sesi.
Pada tindakan I sesi 1 maupun sesi 2, ini peneliti
menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan konsep model
pembelajaran Problem
Based Learning (PBL).
c.
Hasil Tindakan dan Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas
guru dan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tematik dengan
penerapan metode Problem Based Learning
(PBL). Pengamatan ini dilakukan oleh observer dan secara objektif melakukan
pengamatan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Hasil
pengamatan
Pada
Tindakan I kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah mengidentifikasi
kegiatan ekonomi masyarakat. Hasil pengamatan kegiatan pembelajaran (aktivitas
guru dan peserta didik) pada
siklus I (pertama) dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1
Lembar
Pengamatan
Aktivitas
Guru dan Peserta didik Dalam Kegiatan Pembelajaran
SIKLUS 1
Aktivitas
Guru dan Peserta didik |
KRITERIA |
KET |
||
B |
C |
K |
||
1. Menyampaikan
tujuan pembelajaran dan motivasi peserta
didik dan melakukan
apersepsi |
√ |
|
|
|
2. Menyajikan
informasi melalui penjelasan materi tentang cara mengidentifikasi
kegiatan ekonomi masyarakat |
|
√ |
|
|
3. Guru
meminta peserta didik untuk mendiskusikan apa yang dipikirkan tentang materi pelajaran yang dikaji bersama
teman kelompoknya. |
|
√ |
|
|
4. Mengevaluasi
hasil belajar peserta didik melalui presentasi karya kelompok |
|
|
√ |
|
5. Guru menrefleksi kegiatan pembelajaran yang baru dilaksanakan |
|
√ |
|
|
6. Bersama peserta didik menyimpulkan hasil belajar yang baru dilakukan |
|
|
√ |
|
7. Guru meminta peserta didik agar mempelajari kembali di rumah. |
√ |
|
|
|
8. Peserta
didik mendengarkan dan memahami penjelasan yang disampaikan guru tentang
tujuan pembelajaran. |
|
√ |
|
|
9. Peserta
didik berfikir secara mandiri memahami informasi yang disampaikan guru
tentang cara mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat melalui diskusi dalam kelompoknya |
|
|
√ |
|
10. Peserta
didik mendiskusikan apa yang dipikirkan
untuk menyebutkan jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa. |
|
|
√ |
|
11. Peserta
didik mempresentasikan hasil diskusinya di muka kelas.. |
|
|
√ |
|
12. Dengan bimbingan guru peserta didik
merefleksi hasil kerja/ belajarnya. |
|
√ |
|
|
13. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan hasil belajarnya |
|
|
√ |
|
14. Peserta didik memahami yang harus dipelajari kembali di rumah. |
√ |
|
|
|
Jumlah |
3 |
5 |
6 |
|
Persentase (%) |
21,4 |
35,7 |
42,9 |
|
Pada tindakan I siklus I, dapat ditemukan hasil
bahwa dari 14
Aktivitas Guru dan Peserta didik yang diamati cenderung
masih kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan, yaitu hanya
terdapat 3 kegiatan (21,4%)
yang dapat dikerjakan dengan
baik, 5 kegiatan (35,7%) dikerjakan dengan
cukup baik dan terdapat 6
(42,9%) kegiatan yang
dilaksanakan dengan kurang baik dan membutuhkan pengulangan.
Adapun
Aktivitas Guru dan Peserta didik yang
telah dapat dilaksanakan dengan baik adalah: guru telah menyampaikan tujuan
pembelajaran dan motivasi peserta didik
serta melakukan apersepsi dengan baik, guru memberi tugas di rumah agar tetap belajar,
dan peserta didik memahami yang harus dipelajari kembali di rumah. juga telah
dikerjakan dengan baik.
Sedangkan
aktivitas guru dan peserta didik yang dikerjakan dengan cukup baik meliputi:
guru menyajikan informasi melalui penjelasan materi tentang cara mengidentifikasi
kegiatan ekonomi masyarakat melalui
diskusi teman sebangku/ berpasangan, guru meminta peserta didik berpasangan
untuk mendiskusikan apa yang difikirkan tentang materi pelajaran yang dikaji,
guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang baru dilaksanakan, Peserta didik
mendengarkan dan memahami penjelasan yang disampaikan guru tentang tujuan
pembelajaran dengan
bimbingan guru peserta didik merefleksi hasil kerja/ belajarnya.
Aktivitas
Guru dan Peserta didik yang masih banyak kekurangan adalah: mengevaluasi hasil
belajar/ meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas dengan
presentasi, bersama peserta didik menyimpulkan hasil belajar yang baru
dilakukan, peserta didik berfikir secara mandiri memahami informasi yang
disampaikan guru tentang cara mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat melalui diskusi teman sebangku/ berpasangan, peserta
didik berpasangan (sebangku) mendiskusikan apa yang difikirkan untuk
mempersiapkan mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat , dan peserta didik
berpasangan mempresentasikan hasil belajar/ apa yang diperoleh dari proses
belajarnya. Serta dengan
bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan hasil belajarnya.
Hasil
Tes
Setelah
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan tindakan I pada siklus I , peserta didik diberikan tes formatif
(prestasi) berupa tugas diskusi dan mengidentifikasi
kegiatan ekonomi masyarakat dengan
tepat. Untuk mendapatkan gambaran
mengenai prestasi belajar peserta didik setelah pelaksanaan pembelajaran. Hasil
tes prestasi dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2
Daftar
Nilai Tes Prestasi dan Ketuntasan Individual Peserta didik
Nama Siswa (Sesi 1) |
Nilai |
Keterangan |
Nama Siswa (Sesi 2) |
Nilai |
Keterangan |
||
1 |
80 |
Tuntas |
11 |
70 |
Tuntas |
||
2 |
64 |
Tidak Tuntas |
12 |
60 |
Tidak Tuntas |
||
3 |
70 |
Tuntas |
13 |
85 |
Tuntas |
||
4 |
63 |
Tidak Tuntas |
14 |
45 |
Tidak Tuntas |
||
5 |
75 |
Tuntas |
15 |
60 |
Tidak
Tuntas |
||
6 |
85 |
Tuntas |
16 |
75 |
Tuntas |
||
7 |
60 |
Tidak Tuntas |
17 |
75 |
Tuntas |
||
8 |
60 |
Tidak Tuntas |
18 |
62 |
Tidak Tuntas |
||
9 |
63 |
Tidak Tuntas |
19 |
45 |
Tidak Tuntas |
||
10 |
75 |
Tuntas |
20 |
85 |
Tuntas |
||
|
|
|
21 |
95 |
Tuntas |
||
|
|
Jumlah Nilai |
|
||||
|
|
Nilai Rata-rata kelas |
69,14286 |
||||
|
|
Persentase
Ketuntasan Klasikal |
52,4% |
Dari jumlah anak yang tuntas dalam belajarnya terdapat 3 anak (12,5%) yang mendapat nilai diatas antara 71-80 dan 3 anak (12,5%) mendapat nilai antara 81-90. Tedapat 9 anak atau 37,5% mendapat nilai antara 61-70. Namun belum mencapai KKM karena nilai peserta didik tersebut berkisar antara 61-64.
Adapun kategori nilai ketuntasan yang menjadi tolok ukur
dalam penelitian ini adalah seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.3
Kategori
Nilai Ketuntasan
NO |
NILAI |
KETUNTASAN |
KATEGORI |
1 |
41 – 50 |
Tidak Tuntas |
Sangat Kurang |
2 |
51 – 60 |
Tidak Tuntas |
Kurang |
3 |
61 – 70 |
Tidak Tuntas/ tuntas
( >65) |
Cukup |
4 |
71 – 80 |
Tuntas |
Baik |
5 |
81 – 90 |
Tuntas |
Baik Sekali |
6 |
91 - 100 |
Tuntas |
Istimewa |
Untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas mengenai hasil prestasi belajar peserta didik Kelas
IV SDN Bangselok I Kecamatan Kota Sumenep pada
kompetensi
mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat , dapat dilihat pada histogram berikut.
d.
Refleksi
Pada Pembelajaran siklus I dengan Tindakan I yang
difokuskan pada kompetensi dasar mengidentifikasi
kegiatan ekonomi masyarakat disertai
alasan yang
mendukung dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa
dengan standar kompetensi mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam
diskusi dan bermain drama
belum maksimal dapat dipahami oleh peserta didik, setelah ditelaah hal ini
terjadi karena beberapa faktor, yaitu ;
1.
kegiatan pembelajaran tematik yang
dilaksanakan masih dirasakan asing oleh peserta didik. Peserta didik belum
terbiasa dengan konsep belajar dengan
metode Problem Based Learning (PBL)
ini sehingga peserta didik merasa kebingungan dalam berdiskusi dengan
pasangannya, sebagian peserta
didik terlihat tidak konsentrasi dalam mengerjakan tugas
yang diberikan.
2.
guru belum maksimal
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan metode ini terkait kurangnya respon peserta
didik dengan metode yang dianggap baru bagi peserta didik, sehingga penjelasan
guru relatif kurang dipahami oleh peserta didik.
3.
Tetap terjadi suasana
ramai yang dapat mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran.
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer, dapat diketahui bahwa dalam kegiatan
pembelajaran siklus I ini belum
sepenuhnya dapat melaksanakan skenario model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL). Sehingga masih terdapat kekurangan yang
perlu diperbaiki dalam pelaksanaannya, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Guru kurang maksimal
dalam mengevaluasi hasil belajar/ meminta kepada pasangan peserta didik untuk
berbagi dengan seluruh kelas dengan presentasi;
2. Guru
bersama peserta didik dalam menyimpulkan hasil belajar yang baru dilakukan
belum maksimal dilaksanakan;
3. Peserta
didik belum berfikir secara mandiri memahami informasi yang disampaikan guru
tentang cara mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat melalui diskusi teman sebangku/ berpasangan,
4. peserta
didik dalam berpasangan (sebangku) mendiskusikan apa yang difikirkan untuk
mengidentifikasi identitas dan ringkasan isi buku belum dapat dilaksanakan
dengan maksimal; dan
5. peserta
didik dengan berpasangan mempresentasikan hasil belajar/ apa yang diperoleh
dari mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat juga belum/ kurang dilaksanakan dengan
maksimal.
Dari hasil tes/ tugas yang diberikan juga masih belum menunjukkan adanya hasil
belajar/ prestasi yang sesuai dengan harapan. Sedangkan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di Kelas
IV ini adalah 65. Sejumlah anak
yang belum mencapai hasil yang diharapkan ini mendapat bimbingan tambahan agar lebih menguasai
konsep pembelajaran mengidentifikasi kegiatan ekonomi
masyarakat yang disertai dengan alasan
yang mendukung dan santun dalam berbahasa.
Maka dengan demikian kegiatan
pembelajaran ini belum menunjukkan proses pembelajaran
yang menerapkan model pembelajaran Think
Pair Share (TPS )
secara utuh dan hasil belajar peserta didik
masih rendah (belum sesuai dengan harapan) sehingga memerlukan perbaikan
pembelajaran dengan memberikan
pengajaran perbaikan pada siklus berikutnya
atau pembelajaran perlu dilanjutkan dengan siklus ke II
untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan.
II.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus II
a. Perencanaan
Tindakan II
Pada
tahap ini peneliti menyiapkan rancangan pembelajaran tindakan II dengan kompetensi dasar mengidentifikasi kegiatan ekonomi
masyarakat . Dalam
mengidentifikasi masalah-masalah pada kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan pada siklus sebelumnya, peneliti melakukan diskusi dengan tenaga pengajar lain
(observer) di SDN Bangselok I
Kecamatan Kota Sumenep.
Masalah-masalah yang berhasil diidentifikasi sesuai
dengan refleksi siklus I yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut:
1.
guru kurang maksimal dalam
mengevaluasi hasil belajar/ meminta kepada pasangan peserta didik untuk berbagi
dengan seluruh kelas dengan presentasi;
2. guru
bersama peserta didik dalam menyimpulkan hasil belajar yang baru dilakukan
belum maksimal dilaksanakan;
3. Peserta
didik belum berfikir secara mandiri memahami informasi yang disampaikan guru
tentang cara mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat melalui diskusi teman sebangku/ berpasangan,
4. peserta
didik dalam berpasangan (sebangku) mendiskusikan apa yang difikirkan untuk mengidentifikasi
dan menyebutkan jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa. sebagai
laporan; dan
5. peserta
didik dengan berpasangan mempresentasikan hasil belajar juga belum/ kurang
dilaksanakan dengan maksimal.
Setelah
melakukan refleksi dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang ada, peneliti
melakukan persiapan-persiapan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL). Peneliti merencakan
tindakan perbaikan dalam rangka memperbaiki kegiatan pembelajaran sebelumnya
yang banyak mengalami kekurangan. Selain itu peneliti juga menyiapkan perangkat pembelajaran berupa
Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP),
alat dan bahan pembelajaran (media visual), lembar observasi dan alat tes formatif yang berupa soal
penelitian.
b. Pelaksanaan
Tindakan II
Proses Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) pada siklus II ini dilaksanakan
tetap dengan menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) yang disesuaikan dengan
pola perkembangan berpikir peserta didik Kelas IV SDN Bangselok I Kecamatan Kota Sumenep yang telah mengalami
cara belajar seperti ini pada siklus I. Peneliti bertindak sebagai guru
pengajar yang menyampaikan bahan/ materi pembelajaran dan observer dilakukan
oleh teman sejawat peneliti yang bertugas mengamati jalannya kegiatan
pembelajaran dan menempati posisi di bagian belakang kelas.
Pada tindakan II ini peneliti menyampaikan materi ajar/ materi pembelajaran sesuai dengan konsep model
pembelajaran Problem
Based Learning (PBL). Konsep tersebut meliputi tahapan belajar dengan skenario Problem Based Learning
(PBL) yaitu: Berfikir (Thinking), Berpasangan (Pairing), dan Berbagi (Sharing).
Hal ini dimaksudkan agar peserta didik secara lebih maksimal dapat memahami dan dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi bersama pasangannya (teman sebangku). Kemudian secara intensif guru memberikan pertanyaan lanjutan mengenai konsep tentang bagaimana mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat yang disertai dengan alasan yang mendukung dengan memperhatikan pilihan kata
dan santun berbahasa. Selanjutnya guru membimbing peserta
didik bagaimana mengidentifikasi
kegiatan ekonomi masyarakat itu dengan
harapan peserta didik secara maksimal mengalami peningkatan dalam memberikan
penjelasannya. Dengan
petunjuk yang telah diberikan oleh guru peserta didik mengerjakan tugas yang
diberikan, yaitu berdiskusi dengan teman sebangku dalam mengidentifikasi
kegiatan ekonomi masyarakat itu. Guru menganalisa dan
memberikan penilaian terhadap hasil kerja peserta didik.
c. Hasil
Tindakan dan Pengamatan
Kegiatan pengamatan pada siklus II ini
dilakukan terhadap kegiatan/ aktivitas guru dan peserta didik dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran tematik dengan penerapan metode Problem Based Learning (PBL). Pengamatan
ini dilakukan oleh teman sejawat (observer) dan secara objektif melakukan
pengamatan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
Hasil
pengamatan
Pada
Tindakan II ini
kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah mengidentifikasi
kegiatan ekonomi masyarakat . Hasil pengamatan kegiatan
pembelajaran (aktivitas guru dan peserta didik) pada siklus II (kedua) dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4
Lembar Pengamatan
Aktivitas Guru dan Peserta didik Dalam Kegiatan
Pembelajaran
SIKLUS 2
Aktivitas
Guru dan Peserta didik |
KRITERIA |
KET |
||
B |
C |
K |
||
1. Menyampaikan
tujuan pembelajaran dan motivasi peserta
didik dan melakukan
apersepsi |
√ |
|
|
|
2. Menyajikan
informasi melalui penjelasan materi tentang cara mengidentifikasi
kegiatan ekonomi masyarakat melalui
diskusi teman sebangku/ berpasangan |
√ |
|
|
|
3. Guru
meminta peserta didik berpasangan untuk mendiskusikan apa yang difikirkan tentang materi pelajaran yang dikaji |
√ |
|
|
|
4. Mengevaluasi
hasil belajar/ meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas dengan presentasi |
√ |
|
|
|
5. Guru menrefleksi kegiatan pembelajaran yang baru dilaksanakan |
|
|
|
|
6. Bersama peserta didik menyimpulkan hasil belajar yang baru dilakukan |
√ |
|
|
|
7. Guru memberi tugas di rumah |
|
|
|
|
8. Peserta
didik mendengarkan dan memahami penjelasan yang disampaikan guru tentang
tujuan pembelajaran. |
√ |
|
|
|
9. Peserta
didik berfikir secara mandiri memahami informasi yang disampaikan guru
tentang cara mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat melalui diskusi teman sebangku/
berpasangan |
√ |
|
|
|
10. Peserta
didik berpasangan (sebangku) mendiskusikan apa yang difikirkan untuk menyebutkan
jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan jasa. |
|
√ |
|
|
11. Peserta
didik berpasangan mempresentasikan hasil diskusinya di muka kelas.. |
|
√ |
|
|
12. Dengan bimbingan guru peserta didik
merefleksi hasil kerja/ belajarnya. |
√ |
|
|
|
13. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan hasil belajarnya |
√ |
|
|
|
14. Peserta didik memahami yang harus dipelajari kembali di rumah. |
√ |
|
|
|
Jumlah |
12 |
2 |
0 |
|
Persentase (%) |
85,7 |
14,3. |
|
|
Pada tindakan II siklus II yang dilaksanakan dengan
tetap menerapkan metode Problem Based
Learning (PBL), dapat
ditemukan hasil yang memuaskan. Dari
14
Aktivitas Guru dan Peserta didik yang diamati telah
menunjukkan hasil sesuai dengan harapan, yaitu terdapat 12 kegiatan (85,7%)
yang dapat dikerjakan dengan
baik dan mendekati sempurna, dan 2 kegiatan (14,3%) dikerjakan dengan cukup
baik dan diyakini akan semakin baik dengan berjalannya waktu pada kegiatan
pembelajaran di lain kesempatan. Sementara telah tidak ditemukan Aktivitas Guru
dan Peserta didik yang dirasakan kurang baik.
Pada
siklus II ini telah terjadi peningkatan yang signifikan dari Aktivitas Guru dan
Peserta didik yang dilaksanakan. Persentase kenaikan tersebut dapat dijelaskan
bahwa pada siklus sebelumnya hanya terdapat
3
kegiatan (21,4%)
yang dapat dikerjakan dengan
baik dan siklus II telah terdapat 12 kegiatan (85,7%) yang dapat dikerjakan dengan
baik dan mendekati sempurna sehingga terjadi peningkatan sekitar 64,3%.
Sementara kegiatan yang cukup baik telah meningkat menjadi baik sebanyak 4
kegiatan dan kegiatan yang dirasakan kurang baik telah tidak tampak.
Hasil
Tes
Setelah
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model
Problem Based Learning (PBL) dan
tindakan II pada siklus II , peserta didik diberikan tes formatif (prestasi) berupa
tugas diskusi dalam mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat disertai alasan yang mendukung dengan memperhatikan pilihan kata dan santun
berbahasa. Untuk mendapatkan gambaran mengenai prestasi belajar peserta didik setelah
pelaksanaan pembelajaran. Hasil tes prestasi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5
Daftar
Nilai Tes Prestasi dan Ketuntasan Individual Peserta didik
No. Responden |
Nilai |
Keterangan |
No. Responden |
Nilai |
Keterangan |
1 |
75 |
Tuntas |
13 |
80 |
Tuntas |
2 |
85 |
Tuntas |
14 |
75 |
Tuntas |
3 |
75 |
Tuntas |
15 |
95 |
Tuntas |
4 |
75 |
Tuntas |
16 |
60 |
Tidak Tuntas |
5 |
85 |
Tuntas |
17 |
69 |
Tuntas |
6 |
95 |
Tuntas |
18 |
60 |
Tidak Tuntas |
7 |
68 |
Tuntas |
19 |
85 |
Tuntas |
8 |
69 |
Tuntas |
20 |
75 |
Tuntas |
9 |
78 |
Tuntas |
21 |
68 |
Tuntas |
10 |
69 |
Tuntas |
22 |
95 |
Tuntas |
11 |
85 |
Tuntas |
23 |
69 |
Tuntas |
12 |
93 |
Tuntas |
24 |
70 |
Tuntas |
|
|
Jumlah Nilai |
1853 |
||
|
|
Nilai Rata-rata kelas |
77,2 |
||
|
|
Persentase
Ketuntasan Klasikal |
91,7% |
Data
pada tabel di
atas menunjukkan hasil tes formatif
yang diberikan berupa tes mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat yang di sertai dengan alasan yang mendukung
dan santun dalam berbahasa peserta didik Kelas IV SDN Bangselok I Kecamatan Kota Sumenep pada semester ganjil tahun pelajaran 2021-2022.
Setelah dilakukan analisis terhadap hasil tes yang
diberikan ternyata
telah menunjukkan hasil yang membanggakan. Setelah diamati terdapat 22 anak
(91,7%) yang telah memperoleh nilai di atas KKM yang ditentukan atau telah mencapai
ketuntasan individual.
Pada
tindakan II ini terjadi kenaikan persentase ketuntasan individual yang
signifikan. Pada siklus sebelumnya hanya
terdapat
6 anak (25%) yang mengalami ketuntasan secara individual
sedangkan pada siklus II ini terdapat 22 anak (91,7%) yang telah memperoleh
nilai di atas KKM yang ditentukan atau telah mencapai ketuntasan individual.
Dengan demikian terjadi peningkatan sekitar 66,7%.
Selain
itu terdapat 2 anak atau sekitar 8,3%
yang masih belum mampu mencapai ketuntasan individual yang ditentukan. Namun
hal ini telah mengalami penurunan jumlah peserta didik yang tidak tuntas.
Adapun kategori nilai ketuntasan yang menjadi tolok ukur
dalam penelitian ini adalah seperti pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.6
Kategori
Nilai Ketuntasan
NO |
NILAI |
KETUNTASAN |
KATEGORI |
1 |
41 – 50 |
Tidak Tuntas |
Sangat Kurang |
2 |
51 – 60 |
Tidak Tuntas |
Kurang |
3 |
61 – 70 |
Tidak Tuntas/ tuntas
( >65) |
Cukup |
4 |
71 – 80 |
Tuntas |
Baik |
5 |
81 – 90 |
Tuntas |
Baik Sekali |
6 |
91 - 100 |
Tuntas |
Istimewa |
Untuk lebih jelasnya mengenai hasil prestasi belajar pada siklus II ini dengan kompetensi mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat , dapat dilihat pada histogram berikut.
e.
Refleksi
Pada Pembelajaran siklus II dengan Tindakan II yang difokuskan pada kompetensi
dasar mengidentifikasi kegiatan ekonomi masyarakat disertai alasan yang
mendukung dengan memperhatikan pilihan kata dan santun berbahasa
dengan standar kompetensi mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam
diskusi dan bermain drama telah
menunjukkan peningkatan yang maksimal dan
dapat dipahami oleh peserta didik.
Hal itu dapat dibuktikan dengan meningkatnya hasil yang dicapai. Baik hasil
pengamatan terkait dengan perlakuan metode Problem Based Learning (PBL) ini
maupun dilihat dari hasil pencapaian prestasi/ kemampuan peserta didik.
Dari hasil pengamatan yang
dilakukan oleh observer,
dapat diketahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran siklus II ini telah menunjukkan
karakteristik dengan melaksanakan
skenario model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) yang seutuhnya. Pada tindakan II siklus II yang dilaksanakan dengan
tetap menerapkan metode Problem Based
Learning (PBL), dapat
ditemukan hasil yang memuaskan. Dari
14
Aktivitas Guru dan Peserta didik yang diamati telah
menunjukkan hasil sesuai dengan harapan, yaitu terdapat 12 kegiatan (85,7%)
yang dapat dikerjakan dengan
baik dan mendekati sempurna, dan 2 kegiatan (14,3%) dikerjakan dengan cukup
baik. Sehingga presentase tampaknya kegiatan mengalami peningkatan yang
signifikan. Sementara telah tidak ditemukan Aktivitas Guru dan Peserta didik
yang dirasakan kurang baik.
Peningkatan
persentase kenaikan tersebut dapat dijelaskan bahwa pada siklus sebelumnya
hanya terdapat 3
kegiatan (21,4%)
yang dapat dikerjakan dengan
baik dan siklus II telah terdapat 12 kegiatan (85,7%) yang dapat dikerjakan dengan
baik dan mendekati sempurna sehingga terjadi peningkatan sekitar 64,3%.
Sementara kegiatan yang cukup baik telah meningkat menjadi baik sebanyak 4
kegiatan dan kegiatan yang dirasakan kurang baik telah tidak tampak.
Dari hasil tes/ tugas yang diberikan juga telah menunjukkan adanya hasil belajar/ prestasi yang sesuai
dengan harapan. Setelah diamati terdapat 22 anak (91,7%) yang telah memperoleh
nilai di atas KKM yang ditentukan atau telah mencapai ketuntasan individual.
Dari peserta didik yang tuntas terdapat 7 peserta didik atau 25,9 % yang memperoleh nilai antara 61-70, 7 peserta
didik atau 25,9 %
memperoleh nilai antara 71-80, 4 peserta didik atau sekitar 16,7% memperoleh nilai antara 81-90 dan
sebanyak 4 peserta didik dengan persentase 16,7% yang memperoleh nilai antara
91-100. Pada
tindakan II ini terjadi kenaikan persentase ketuntasan individual yang
signifikan. Pada siklus sebelumnya hanya
terdapat
6 anak (25%) yang mengalami ketuntasan secara individual
sedangkan pada siklus II ini terdapat 22 anak (91,7%) yang telah memperoleh
nilai di atas KKM yang ditentukan atau telah mencapai ketuntasan individual.
Dengan demikian terjadi peningkatan sekitar 66,7%.
Maka dengan demikian kegiatan pembelajaran pada siklus II secara umum telah menunjukkan proses pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) secara utuh dan hasil belajar peserta didik juga telah menunjukkan peningkatan dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan sehingga tidak memerlukan perbaikan pembelajaran dengan memberikan pengajaran perbaikan pada siklus berikutnya atau pembelajaran ini tidak perlu dilanjutkan dengan siklus berikutnya. Sehingga kegiatan penelitian tindakan kelas ini berakhir memuaskan pada siklus II ini.
Terimakasih
ReplyDeleteSmg tamabh lancar sukses barokah
amin. jzk
DeleteTerimakasih..smg tambah lancar barokah
ReplyDelete