Aleepenaku.com-Twibbon Syahdu Memperingati Hari Nuzulul Qur’an 1443 H ini merupakan reminder kepada kita sekalian kaum muslimin untuk lebih meningkatkan kualitas diri. Artinya dengan senantiasa mengingat dan bersyukur atas kekuasaanNya, termasuk peristiwa bersejarah dalam Islam yang terjadi pda bulan Ramadan. Yakni Nuzulul Qur’an.
Mengutip artikel Saefudin Latief (https://sumsel.kemenag.go.id/files/)
dijelaskan bahwa Nuzul Qur‟an merupakan peristiwa Al Qur‟an secara utuh dari
Lauhul Mahfud di langit ketujuh, ke Baitul Izzah di langit dunia.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an, yaitu: “Bulan
Ramadhan, bulan yang padanya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara
yang hak dan yang batil).” (Qs. Al Baqarah: 185)
Jadi Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam merupakan
petunjuk bagi manusia dan penjelasan tentang petunjuk tersebut.
Latief memaparkan bahwa peringatan Nuzulul Quran ini
diharapkan dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kita semua. Kita senantiasa
membaca dan mendalami atau mempelajari Al-Qur’an. Setiap keluarga diharapkan
dapat mengamalkan isi Al-Qur’an. Kita harus melaksanakan perintahNya, menjauhi
laranganNya dan meyakini setiap cerita atau kisah yang terkandung di dalam Al-Qur’an.
Pada momentum nuzulul Al-Qur’an biasa juga diselenggarakan
beberapa acara keagamaan. Misalnya, pengajian umum, pentas seni religious, dan
aktivitas keagamaan lainnya. Seperti pernah kita ketahui, pada peringatan
Nuzulul Al-Qur’an diadakan kegiatan nasyid, qasidah, dan lain sebagainya.
Dalam Al-Qur’an juga memuat perintah yang harus dijalankan.
Dalam agama Islam, rukun Islam harus ditetapi dengan maksimal dan niat karena
Allah SWT. Beribadah kepadaNya dengan mengharap rida dan pahalaNya serta terhindar
dari siksaNya. Rukun Islam merupakan bentuk ibadah kepadaNya: Membaca Syahadat,
Shalat, Puasa, Zakat dan menunaikan ibadah Haji bagi yang mampu.
Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan amalan atau perbuatan yang
tidak boleh dilakukan atau dilarang. Misalnya, makan makanan yang
diharamkanNya. Serta kita meyakini cerita yang terjadi pada masa lalu. Sejak
manusia sebelum diciptakan hingga masa keRasulan Muhamman SAW.
Nah, Al-Qur’an sebagai kita suci wajib diagungkan. Dibaca,
dipelajari, didalami dan diamalkan. Bahkan, bagi seseoran yang hafal Al-Qur’an
(hafiz) akan mendapatkan keistimewaan yang luar biasa. Baik di dunia, apalgi di
akhirat kelak, InsyaAllah.
Kemudian, mempelajari Al-Qur’an juga seyogyanya dilakukan
mulai dari dalam keluarga sendiri, di tempat ibadah (masjib, musala), di
sekolah maupun di pondok pesantren. Mempelajari Al-Qur’an diharapkan dimulai
sedini mungkin hingga akhir hayat.
Malam turunnya Al-Qur’an
merupakan kemuliaan. Mari kita refleksi diri dan seoptimal mungkin dapat
mengamalkannya. Serta bersiap untuk menyambut Lailatul Qadar.
Selanjutnya, Saefudin Latief
memaparkan bahwa tentang Nuzulul Qur’an berkaitan
erat dengan Lailatul Qadr dan Bulan Ramadhan. Sebab, ketiga hal tersebut
terdapat hubungan yang saling berkaitan. Allah SWT berfirman dalam Surat
Al-Qadr ayat 1, yang artinya, “Sesungguhnya Kami telah
menurunkan (Alqur’an) pada malam
Qadr (Lailatul Qadr)”. Lalu, dalam Surat Ad-Dukhan ayat 3 disebutkan, yang artinya,
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi (malam
permulaan Al-Qur‟an pertama kali diturunkan)”.
Nah, ketika Al-Qur’an diturunkan secara
utuh untuk pertama kali diturunkan dari
Lauhil Mahfudz sampai ke Batil Izzah (Langit Dunia) yaitu pada Malam Qadr di
bulan suci Ramadhan, maka para ulama telah bermufakat semuanya. Kemudian dari
Baitil Izzah ini, malaikat Jibril as menyampaikannya kepada nabi Muhammad SWA
secara bertahap selama kurun waktu sekitar 23 tahun.
Marilah kita gunakan momentum peringatan Nuzulul Qur’an ini
untuk merefleksi agar lebih baik lagi. Untuk menyosialisasikan Nuzulul Qur’an,
ayo gunakan Twibbon Syahdu Memperingati Hari Nuzulul Qur’an 1443 H di bawah
ini.
Twibbon Syahdu Memperingati Hari Nuzulul Qur’an 1443 H
Syukron
ReplyDelete