Aleepenaku.com - Asesmen Diagnostik untuk AKM Literasi dan Numerasi Siswa Fase A,B,C,D,E,F Kurikulum Merdeka. Asesmen Diagnostik untuk AKM Literasi dan Numerasi Siswa Fase A,B,C,D,E,F Kurikulum Merdeka ini merupakan soal latihan pemahaman literasi dan numerasi siswa pada setiap fase kurikulum merdeka.
Sumber Gambar SS: https://guru.kemdikbud.go.id/assessment |
Mode Asesmen Diagnostik Siswa
Khususnya, pada tahun ajaran baru ini bisa mulai dilatihkan kepada siswa seusai dengan fasenya. Asesmen Diagnostik untuk AKM Literasi dan Numerasi Siswa ini dapat dilakukan dengan 2 cara.
- Guru mendiagnostik kemampuan literasi dan numerasi siswa secara daring atau online malalui Asesmen Murid pada platform merdeka mengajar dari akun pembelajaran guru. Pada cara ini, Asesmen Murid terhubung dengan akun platform pembelajaran siswa. Yakni, guru tinggal membagikan tautan atau link asesmen kepada siswa. Baik di bagikan di classroom maupun dalam kelas grup WA. Pada model ini, guru akan mendapatkan hasil belajar siswa seara otomatis atas hasil analisis google form.
- Guru dapat memberikan soal literasi dan numerasi untuk mendiagnostik kemampuan siswa secara offline. Yakni, guru dapat mengunduh atau menyalin soal-soal literasi numerasi. Kemudian, digandakan sesuai dengan kebutuhan dan jumlah siswa. Pada cara manual ini, guru menganalisis hasil kerja siswa juga secara manual.
Jenis Asesmen Diagnostik Siswa
Asesmen Diagnostik untuk AKM Literasi dan Numerasi Siswa ini terdiri dari beberapa jenis soal diagnostik, yaitu:
A. Literasi
Terdiri dari:
Teks Sastra- Menemukan informasi tersurat
- Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh pada teks sastra.
- Membandingkan hal-hal utama.
- Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks sastra.
- Mengidentifikasi kejadian yang dihadapi tokoh cerita pada teks sastra.
Teks Informasi:
- Membandingkan hal-hal utama (misalnya perbedaan kejadian, prosedur, ciri-ciri benda).
- Menyimpulkan kejadian pada teks informasi sesuai jenjangnya.
- Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks sastra.
- Mengidentifkasi topik atau fokus pembahasan pada teks informasi
- Menemukan informasi tersurat
Sumber Gambar SS: https://guru.kemdikbud.go.id/assessment |
B. Numerasi
Terdiri dari:
- Geometri
- Aljabar
- Bilangan
- Data dan Ketidakpastian
Prinsip Asesmen
Prinsip Pembelajaran
- Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian siswa/ peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan mereka.
- Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar siswa/peserta didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat, mendorong pengembangan kapasitas belajar.
- Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter siswa/peserta didik secara berkelanjutan dan holistik.
- Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks kehidupan dan budaya siswa/peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra.
- Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
Prinsip Asesmen
- Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, siswa/peserta didik, dan orang tua.
- Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
- Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru, siswa/peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah selanjutnya.
- Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
- Laporan kemajuan belajar dan pencapaian siswa/peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran.
Keterkaitan Prinsip Asesmen & Pembelajaran
- Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian siswa/peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan perkembangan mereka.
- Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar siswa/peserta didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat
- Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik secara berkelanjutan dan holistik
- Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks kehidupan, menghargai budaya siswa/peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra
- Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
Asesmen Kompetensi Minumum (AKM) adalah kegiatan asesmen terhadap kompentesi yang sangat mendasar bagi siswa. Asesmen Kompetensi Minumum (AKM) untuk mengembangkan kompetensi siswa. Kemudian diharapkan siswa dapat hidup di masyarakat dengan partisipasi aktif serta positif dalam lingkungan masyarakat.
Asesmen Kompetensi Minumum (AKM) mengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa dan kemampuan dalam hubungannya dengan angka-angka dan operasionalnya. Selain AKM, dalam ANBK juga dilakukan survei karakter. Karakter dalam soal-soal berkenaan dengan afektif siswa: sikap dan nilai serta kebiasaan siswa dalam lingkungan belajar sehari-hari.
Kemudian, dalam ANBK juga melakukan survei lingkungan belajar dengan tujuan mengetahui mutu pembelajaran di suatu satuan pendidikan.
Bentuk Soal Asesmen Kompetensi Minumum (AKM)
Bentuk soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) berupa Pilihan Ganda, Pilgan Kompleks, Menjodohkan, Jawaban Singkat dan Uraian.
- Pada bentuk soal pilihan ganda, peserta didik yang mengikuti AKM hanya diperbolehkan memilih satu jawaban paling benar dari setap soal yang disajikan.
- Untuk bentuk soal pilgan kompleks, peserta didik pada AKM dapat memilih lebih dari satu jawaban benar dalam setiap sajian satu soal.
- Bentuk soal menjodohkan, peserta didik dalam AKM harus menjawab dengan cara memarik garis dari satu titik ke titik yang lain sebagai pasangan antara pertanyaan dan jawabannya.
- Pada bentuk soal Jawaban singkat atau isian singkat, peserta didik/ siswa menjawab dengan cukup singkat dapat berupa: bilangan, kata, nama benda, tempat, kelompok kata dan seabgainya.
- Untuk bentuk soal uraian, siswa menjawab dapat berupa kalimat, paragraph dan beberapa uraian kalimat lainnya yang mencerminkan jawaban dari soal yang dimaksud.
Bentuk dan Soal AKM ð
Nah, untuk lebih memahami lebih bannyak tentang tentang AKM, contoh soal, dan cara mencoba AKM dengan penjelasan: video dan infografis, dapat membaca juga di laman pusmenjar.kemdikbud.
TerimaKasih sll berbagi
ReplyDelete