Infaq Guru untuk Masyarakat Sekolah
Jamilatus
Zahrah, S.Pd
Kalender Islam atau kalender Hijriah adalah kalender yang tahun
pertamanya terjadi pada saat Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah ke Madinah yaitu
pada tahun 622 Masehi. Sistemnya dimulai sejak masa khalifah Umar bin Khattab.
Adapun urutan 12 nama bulan dalam kalender hijriah yaitu bulan Muharram,
Shafar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban,
Ramadan, Syawal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.
Dari keduabelas bulan tersebut, ada satu bulan istimewa yang
selalu dinantikan oleh umat Islam diseluruh dunia, yaitu bulan Ramadan. Bulan
tersebut disebut juga Sayyidul Asy-Hur (Tuannya Bulan), Kenapa? Karena derajat
kemulaian yang begitu tinggi dan saking mulianya bulan Ramadan, Nabi Muhammad
bersabda “Barang siapa merasa gembira dengan datangnya bulan Ramadan maka Allah
mengharamkan jasadnya masuk neraka”.
Pada bulan Ramadan, dianjurkan umat Islam memperbanyak ibadah
karena pada bulan ini setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan. Contohnya
seperti bersedekah, berinfaq, dan memperbanyak membaca Al-Qur’an. Satu huruf
yang dibaca mempunyai pahala 10 kali lipat. Seandainya manusia mengetahui
rahasia dan keutamaan di bulan Ramadan, maka mereka akan berharap bulan-bulan
yang lain seperti bulan Ramadan.
Di bulan Ramadan, seluruh umat Islam berpuasa dan hukumnya wajib.
Kecuali yang memenuhi syarat boleh tidaknya berpuasa. Tujuan puasa sendiri
yaitu melatih diri kita agar terhindar dari dosa – dosa diluar bulan Ramadan.
Selain itu, tujuan puasa yaitu melatih diri agar lebih sabar dan tabah,
misalnya bisa menahan emosi dari perkataan orang yang menyinggung kita atau ada
yang memfitnah kita. Ada beberapa kemuliaan yang ada di bulan Ramadan yaitu
disediakannya bagi orang yang berpuasa pintu bernama Rayyan di
surga. Di dalam berpuasa ada yang namanya zakat Fitrah. Setiap umat
muslim wajib mengeluarkannya sebagai wujud rasa syukur atas nikmat berpuasa dan
sebagai bentuk pembersihan diri dari dosa dan kesalahan selama bulan Ramadan.
Begitu banyak amalan dalam Islam yang bisa kita lakukan salah
satunya berinfaq. Cakupan infaq sendiri berupa zakat dan non – zakat. Infaq
artinya mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan/ penghasilan untuk suatu
kepentingan yang diperintahkan oleh ajaran Islam. Berbeda dengan zakat fitrah,
infaq tidak mengenal nisab atau jumlah harta yang ditentukan dan tidak harus
diberikan kepada mustahik tertentu melainkan kepada siapapun. Contohnya kepada
kerabat, orang tua, dan orang miskin.
Sama halnya dengan yang dilakukan di tempat saya mengajar, setiap
bulan Ramadan mengadakan infaq untuk masyarakat sekitar sekolah yang kurang
mampu. Seperti anak yatim piatu, orang yang sudah lanjut usia dan hidup
sendirian dan kurang mampu. Tiga tahun terakhir ini saya ikut andil dalam acara
tahunan tersebut. Ya karena saya ditugaskan di instansi tersebut dari tahun
2021. Ada rasa bangga tersendiri bisa memberikan bantuan kepada masyarakat
sekitar sekolah tempat saya bertugas. Acara tersebut digagas oleh salah satu
pimpinan atau kepala sekolah terdahulu dan berlanjut sampai sekarang.
Sasaran guru yang menyumbangkan sebagian harta atau gaji yang
diterima yaitu bagi yang sudah menyandang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kenapa
seperti itu? Ya, karena di bulan Ramadan tentunya para PNS menerima bonus
berupa Tunjangan Hari Raya (gaji ke-14). Aturannya tentunya berbeda, bagi yang
memiliki serdik alias sertifikasi pendidik, akan menyumbang dengan nominal yang
lebih besar. Bagi yang belum memiliki serdik, tentunya dibawahnya. Nantinya
uang yang terkumpul akan dibelikan paket sembako sesuai yang dominan lebih
dibutuhkan oleh warga tersebut. Jumlah penerima infaq tersebut tak banyak namun
bisa saling berbagi itulah tujuan yang utama.
Diharapkan kegiatan semacam itu terus berlanjut dan menjadikan
ladang pahala yang tidak akan putus. Kegiatan tersebut juga diharapkan bisa menjalin
hubungan yang lebih erat lagi terhadap masyarakat sekitar sekolah yang tidak
bisa setiap harinya bertemu. Dengan adanya kegiatan tersebut, tentunya memicu
sekolah yang lain untuk mencontoh kegiatan baik dan mulia itu. Marilah saling
berlomba dalam kebaikan di bulan yang suci dan penuh barokah ini.
Tentang Penulis
Jamilatus
Zahrah, biasa dipanggil Mila, lahir
di Pamekasan pada tanggal 12 September 1988. Pendidikan SMA dia tempuh di SMAN
2 Pamekasan, S-1 ia tempuh di Universitas Terbuka jurusan PGSD. Saat ini dia
menjabat sebagai anggota pengurus KKG di gugus sekolahnya dan mengajar di SD
Negeri Dempo Timur 3 Kec. Pasean.
Buku yang pernah ditulis
“Selembar SK untuk Almarhum Ayah “. Buku ini merupakan karya pertamanya. Dia
juga menulis buku antologi fiksi mini. Dia bisa dihubungi di email aurachamila60@gmail.com atau WA. 082333703361.
Post a Comment for "Infaq Guru untuk Masyarakat Sekolah (Hikmah Ramadan)"
Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.