Renungan Akhir Bulan Ramadan
Rabiatul Adawiyah, S.Si
Tiada bulan yang paling indah yaitu bulan
Ramadan bulan yang penuh berkah dan selalu dinantikan oleh seluruh umat Nabi
Muhammad, bulan penuh ampunan dimana orang Islam menjalankan ibadah puasa
selama satu bulan lamanya, bulan Ramadan wajib bagi umat islam untuk berpuasa
sebagaimana tertulis dalam kitab Allah, Al Qur'an QS Al Baqoroh 183 yang
artinya;
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa”. (QS. Al-Baqoroh 183)
Sebagai umat Islam kita punya pedoman hidup
yaitu Al Qur'an, Al Qur'an diturunkan tepat di bulan Ramadan, yaitu tanggal 17
Ramadan yang biasa disebut dengan Nuzullul Qur'an melalui perantara malaikat
Jibril. Karena Al Qur'an diturunkan di bulan Ramadan maka bulan Ramadan adalah
bulan terbaik diantara bulan-bulan lainnya.
Tak terasa, kita telah sampai pada akhir
Ramadan. Seperti inilah umur berlalu. Seperti inilah dunia. Kehidupan seorang
hamba hanyalah sekumpulan waktu. Setiap kali berlalu satu hari, maka berkuranglah
kesempatan hidupnya. Manusia hanya bisa berusaha tapi Allah yang menentukan
takdir apa yang terjadi, dan kita harus sabar menjalani segala ujian hidup yang
datang di kehidupan kita.
Seseorang yang dirindu sebelum kedatangannya,
pastilah terasa berat untuk berpisah dengannya. Andai saja diperkenankan maka
masih ingin berlama-lama dengannya. Demikian halnya dengan bulan Ramadan. Bulan
yang dirindukan oleh umat islam karena banyak keberkahan didalamnya. Bagi orang
beriman, kedatangannya begitu dinanti dan kepergiannya akan menyisakan
kesedihan yang mendalam. Tidak berlebihan jika para ulama dan orang-orang
shaleh terdahulu punya keinginan, andai saja setiap hari adalah Ramadan.
Kesedihan itu kian bertambah ketika kita ingat betapa Allah Subhanahu wata'ala
sangat sayang kepada hamba-hamba-Nya yang giat beribadah di bulan Ramadan.
Beribadah
di bulan Ramadan bisa dengan cara melaksanakan amalan-amalan yang
sesuai sunnah Rosul, seperti salat taraweh, tadarrus Al Qur-an, salat tahajjud
dan salat witir, mengeluarkan Zakat Fitrah, memperbanyak bersedekah kepada
orang-orang yang membutuhkan, Allah memberikan peluang yang besar di bulan
Ramadan sebagai bulan pengampunan dosa.
Maka benar-benar rugi apabila seseorang
meninggalkan peluang berharga tersebut, sebagaimana Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda,
"Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadan karena iman dan
mengharap pahala dari Allah, maka dosanya di masa lalu diampuni." (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
Demikian juga dengan amal sunnah Salat
tarawih, di dalamnya terdapat pengampunan dosa dari Allah subhanahu wata'ala,
sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Barang siapa melaksanakan Salat pada malam Lailatul Qadar
karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu
akan diampuni." (HR. Al-Bukhari No. 1901)
Tidak hanya itu saja, membaca Al-Quran,
bersedekah, berselawat, dan mengeluarkan zakat juga merupakan sarana
pengampunan dosa. Dan anugerah terindah bagi seorang hamba adalah manakala Rabb-Nya
mengampuni dosa-dosanya. Kesedihan lainnya adalah kekhawatiran yang berat akan
amal-amal yang telah dikerjakan ini, ditolak oleh Allah subhanahu wata'ala.
Sebab amal saleh yang dilakukan seorang hamba itu memang bisa saja tertolak
karena tidak memenuhi syarat-syarat, rukun-rukun, sunnah-sunnah, dan
adab-adabnya. Atau bisa juga karena rusaknya hati dengan kerasukan virus riya',
sum'ah, ujub, dan lain sebagainya, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman,
"Sungguh, orang-orang yang karena takut (azab) Rabbnya, mereka
sangat berhati-hati, dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda (kekuasaan)
Rabbnya, dan mereka yang tidak mempersekutukan Rabbnya, dan mereka yang
memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut
(karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabbnya,
mereka itu bersegera dalam kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang
lebih dahulu memperolehnya." (QS. Al- Mu'minun: 57-61)
Kesedihan melanda diri juga karena khawatir,
apakah mampu istiqamah dalam ketaatan saat Ramadan telah berlalu.
Apakah kita masih akan tetap konsisten dengan
amalan sebagaimana yang kita lakukan di bulan Ramadan? Karena pemandangan yang
kita lihat di sekeliling kita adalah banyak orang yang giat di bulan Ramadan
tapi kemudian bermalas-malasan saat Ramadan telah selesai. Padahal para ulama
menjelaskan kepada kita bahwasanya tanda diterimanya amal adalah konsistennya
seseorang dalam amal tersebut,
Maka, akhir Ramadan adalah kesempatan kita
untuk melakukan muhasabah diri. Mari kita koreksi kualitas amalan kita sejak
hari pertama Ramadan hingga detik ini.
Bagaimana kondisi puasa kita? Bagaimana
kondisi Salat lima waktu kita? Bagaimana kondisi sedekah kita? Bagaimana
kondisi tilawah kita? Bagaimana kondisi qiyamul lail kita?
Jika Ramadan tiba mari maksimalkan kesempatan
ini untuk mendongkrak kualitas dan kuantitas amal ibadah kita. Sebab, kita tak
pernah tahu apakah tahun depan masih Allah beri kesempatan berjumpa dengan
bulan Ramadan. Hal yang pasti adalah waktu tidak akan pernah bisa kembali. Dan
tak ada yang dapat kita lakukan ketika datang hari penyesalan..
Semoga Allah Ta'ala berkenan mengobati
kesedihan kita saat Romadhan telah usai dengan menerima amal-amal saleh yang
kita kerjakan dan memberi kita istiqamah di waktu-waktu lainnya dan Semoga
dalam bulan Ramadan kali ini dapat merubah hidup kita yang susah menjadi mudah.
Ya Allah terimalah segala kelemahan serta amal ibadahku dan hapuskan dosa dosa
dan kejelekanku. . Aamiin.
Tentang Penulis
Pada tahun 2006 penulis menyelesaikan pendidikannya di Universitas Jember Fakultas MIPA Jurusan Matematika, Ibu dari 3 anak ini yaitu Nadia Safa Nashita, Ahmad Fahmi Idris dan Fakhry Zahran Robbani berdomisili di Jl. Semangka Blok Melati C7 Bumi Sumekar Asri Kolor Sumenep. Ia lahir di Kota Jember pada tanggal 14 Februari 1984 sebagai anak ke-2 dari empat bersaudara.
Post a Comment for "Renungan Akhir Bulan Ramadan (Hikmah Ramadan)"
Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.