Belajar Bangun Ruang yang Menyenangkan
Pada
awalnya, saya agak bingung untuk menentukan metode yang tepat untuk mengajar
matematika pada materi bangun ruang. Sebab, diharapkan dapat menyajikan materi
yang menarik yang dikemas dalam proses pembelajaran yang menyenangkan.
Sehingga, saya berpikir, perlu benda nyata sebagai alat peraga.
Dalam
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, kompetensi siswa yang diharapkan
tercapai memahami sifat bangun ruang dan hubungan
antarbangun datar yang membentuk bangun ruang. Dengan demikian, siswa mampu menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana.
Terutama pada bagun ruang balok dan kubus.
Dokpri: Alat Peraga Bangun Ruang |
Saya berharap tidak saja pengetahuan yang
diperoleh siswa. Namun, setiap siswa diharapkan terbentuk karakter Disiplin (discipline), Rasa Hormat dan Perhatian (respect), Tekun (diligence) dan Tanggung Jawab (responsibility). Oleh karena itu, pembelajaran yang saya laksanakan harus benar-benar
menarik dan menantang.
Untuk memahami sifat-sifat bangun ruang sederhana, saya pun
harus belajar dengan matang. Terutama memahami betul tentang definisi bangun
ruang balok dan kubus. Balok merupakan bangun ruang
atau benda ruang yang dibatasi oleh enam (enam) pasang bangun persegi panjang dan
atau persegi. Setiap pasang persegi panjang berhadapan dan sejajar. Bisa saja
pada tutup balok berbentuk persegi. Sedangkan kubus merupakan benda yang
beruang yang dibatasi enam (6) persegi yang berukuran sama.
Belajar Mengajar yang Menyenangkan
Pada kegiatan pembelajaran,
saya mengajar diawali dengan kegiatan membuka pelajaran. Pada aktivitas
pembelajaran ini, saya memilih metode Think Pair Share, atau yang biasa dikenal dengan
saling berbagi dalam satu pasang. Lebih famiiar lagi disebut dengan diskusi
teman sebangku. Namun, demikian, saya tetap melakukannya dengan ceramah bervariasi (Lecturing
Bervariasi).
Saya melakukan apersepsi, setelah melaksanakan doa dan presensi. Di
awal kegiatan ini, saya mencoba mengaitkan materi ini dalam kegiatan
sehari-hari. Misalnya, siswa diajak untuk mengidentifikasi bangun ruang yang
ada di rumah, seperti: lemari, kotak sepatu, meja, etalase dan sebagainya.
Tujuannya, agar siswa mampu mengkonstruksi pengetahuannya yang nyata
disandingkan dengan konsep bangun ruang dalam materi pelajaran ini.
Dalam proses pembelajaran,
saya melaksanakannya sesuai dengan sintak atau langkah-langkah pembelajaran
metode Think Pair
Share (TPS). Saya mengawali pada tahap pertama yaitu menyampaikan tujuan dan motivasi siswa. Aktivitas pada fase I
ini dilaksanakan ketika kegiatan awal pembelajaran. Harapannya, siswa mendengarkan
dan memahami penjelasan yang disampaikan guru tentang tujuan pembelajaran yang
disampaikan.
Kemudian, pada fase II yaitu Menyajikan Informasi. Pada tahap ini saya menyajikan informasi melalui penjelasan materi tentang sifat-sifat
bangun ruang sederhana kubus dan balok. Saya juga melakukan eksplorasi
kemampuan awal siswa. Kegiatan siswa yang terjadi adalah siswa berfikir secara
mandiri memahami informasi yang disampaikan guru tentang sifat-sifat bangun
ruang sederhana kubus dan balok dan bertanya jawab dengan guru.
Nah, aktivitas pada Fase III, yaitu: mengorganisasikan siswa kedalam kelompok
belajar yaitu teman sebangku. Dengan bimbingan dan panduan guru, siswa diminta
untuk berpasangan dengan teman sebangku untuk mendiskusikan apa yang dipikirkan
tentang materi pelajaran yang dikaji (elaborasi). Pada fase ini, aktivitas yang
dilakukan siswa yaitu: Siswa berpasangan (se-bangku) mendiskusikan apa yang
difikirkan untuk mempersiapkan mendiskusikan Lembar Kerja Peserta Didik yang
diberikan guru.
Pada tahap evaluasi sebagai fase IV dari metode Think Pair Share
ini, saya berupaya mengevaluasi hasil belajar siswa
dengan cara meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas dengan
presentasi menyebutkan sifat sifat bangun ruang sederhana kubus dan balok
(konfirmasi). Aktivitas yang dilakukan siswa berupa, siswa secara berpasangan
mempresentasikan hasil belajar/ apa yang diperoleh dengan menyebutkan sifat
sifat bangun ruang sederhana kubus dan balok.
Selanjutnya, saya merefleksi kegiatan pembelajaran yang baru dilaksanakan dan bersama
siswa menyimpulkan hasil belajar yang baru dilakukan. Perlu dipahami bahwa
proses refleksi dan penarikan kesimpulan ini dilakukan secara bersama-sama
dengan siswa. Sehingga, siswa juga merasakan kekurangan yang dialami
sebagai upaya perbaikan pada pertemuan berikut.
Pembelajaran yang dilaksanakan tidaklah membuat siswa
takut terhadap matematika. Sebab, selain siswa diajak untuk memahami benda
nyata bangun ruang secara kontekstual, siswa juga diberi kemerdakaan untuk
bertanya, menjawab, berdiskusi dan menentukan pilihan jawaban bersama temannya.
Bahkan, dalam kegiatan presentasi, saya meminta secara sukarela agar beberapa
pasang siswa dapat membagikan pengalamannya kepada siswa lain di muka kelas.
Tugas yang diberikan pun cukup mudah dan menyenangkan. Siswa diminta untuk menyebutkan dan menggambar bangun sesuai sifat-sifat
bangun ruang yang diberikan serta diajak untuk menggambar
dan membuat berbagai jaring-jaring kubus. Siswa mampu mengerjakannya dengan santai,
namun serius. Mereka dengan teman sebangkunya bersama-sama mengerjakan dengan
perasaan yang senang, tanpa tekanan.
Tugas yang Berbeda
Hal yang menarik pula, saya
memberikan tugas secara berbeda (diferensiasi). Walaupun konteksnya bangun
ruang balok dan kubus, siswa boleh mengerjakan tugas dengan menulis naratif dan
menggambar, menggambar dengan mewarnai, membuat balok sederhana dari kertas
karton yang disediakan, atau membuat jaring-jaring di buku tulis. Bahkan,
membuat jaring-jaring di kertas berwarna dan ditempel di LKPDnya.
Dengan demikian, setiap kelompok
siswa memiliki banyak pilihan untuk menyelesaikan tugasnya. Ternyata, tidak sulit untuk membuat
siswa bisa belajar dengan merdeka, tenang dan menyenangkan. Tetapi juga
menantang. Yuk, terus merdeka mengajar.
Catatan:
- Tulisan atau kalimat dengan font merah adalah kalimat yang diambil dari RPP.
- Tulisan narasi skenario ini sangat sederhana dan hanya sekadar contoh. Sangat mungkin dikembangkan dengan lebih baik lagi.
- Bisa ditambahkan foto kegiatan pembelajaran, soal formatif, dan poin LKPD.
Cara Menulis Skenario Pembelajaran
Adapun cara mudah untuk menulis skenario pembelajaran, sebagai berikut.
- Memahami RPP yang sudah digunakan dalam aktivitas pembelajaran.
- Menentukan judul yang unik dan menarik.
- Menandai kalimat penting pada RPP.
- Menjabarkan kalimat pokok pada RPP dengan kalimat pengembang.
- Melakukan parafrase terhadap beberapa kalimat yang ada di RPP.
- Menulis sesuai dengan alur pembelajaran.
- Menyertakan gambar pendukung.
- Tulis dengan gaya bahasa yang lebih lugas dan komunikatif sebagai tulisan kolom atau esai atau narasi.
- Baca ulang dan swasunting.
- Publikasikan.
RPP yang Dideskripsikan
Adapun RPP sebelum dinarasikan, sebagai berikut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SDN PAJAGALAN II KOTA SUMENEP
Mata
Pelajaran : Matematika
Kelas/semester : IV (Empat) /2 (dua)
Alokasi
waktu : 2 x 35 menit
A.
Standar Kompetensi:
8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun
datar
B.
Kompetensi Dasar
8.1 Menentukan
sifat-sifat bangun ruang sederhana
C.
Tujuan Pembelajaran**
Peserta didik dapat :
§ Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang : balok dan kubus
v Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (discipline), Rasa Hormat
dan Perhatian (respect), Tekun (diligence) dan Tanggung Jawab (responsibility)
D.
Materi Ajar
§ sifat-sifat bangun ruang sederhana:
E.
Metoda Pembelajaran
§ Lecturing Bervariasi
§ Diskusi Teman Sebangku (Think
Pair Share)
§ tanya jawab
§ latihan
F.
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Guru |
Kegiatan
Siswa |
Ket. |
Waktu |
Kegiatan
Awal 1. Menyampaikan tujuan pembela-jaran dan motivasi siswa dan melakukan apersepsi |
Siswa mende-ngarkan dan memahami
penjelasan yang disampaikan guru tentang tujuan pembelajaran. |
Fase I :
Menyam-paikan tujuan dan motivasi
siswa. |
|
Kegiatan
Inti 2. Menyajikan informasi melalui
penjelasan materi tentang sifat-sifat bangun ruang sederhana kubus dan balok
dan mengeksplorasi kemampuan awal siswa |
Siswa berfikir
secara mandiri memahami informasi yang disampaikan guru tentang sifat-sifat
bangun ruang sederhana kubus dan balok dan bertanya jawab dengan guru |
Fase II :
Menyajikan informasi. |
|
3. Guru meminta siswa
berpasangan dengan teman sebangku untuk mendiskusikan apa yang difikirkan tentang
materi pelajaran yang dikaji
(elaborasi) |
Siswa
berpasangan (se-bangku) mendiskusikan apa yang difikirkan untuk mempersiapkan
mendiskusikan LKS yang diberikan |
Fase III :
Mengor ganisasikan siswa kedalam kelompok belajar. (teman
sebangku) |
|
4. Mengevaluasi hasil belajar/
meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas dengan
presentasi
menyebutkan sifat sifat bangun ruang sederhana kubus dan balok (konfirmasi) |
Siswa
berpasangan mempresentasikan hasil belajar/ apa yang diperoleh dengan menyebutkan sifat sifat bangun ruang
sederhana kubus dan balok |
Fase IV :
Evaluasi. |
|
Kegiatan
akhir 5. Guru
menrefleksi kegiatan pembelajaran yang baru dilaksanakan 6. Bersama
siswa menyimpulkan hasil belajar yang baru dilakukan 7. Guru memberi
tugas di rumah |
Dengan
bimbigan guru siswa merefleksi hasil kerja/ belajarnya Dengan
bimbingan guru, siswa menyimpulkan hasil belajarnya Siswa
mencatat tugas untuk dikerjakan di rumah |
|
G.
Alat/Bahan dan Sumber Belajar
§ Buku Pelajaran Matematika
Penekanan pada Berhitung untuk Sekolah Dasar Kelas 4,
§ Matematika SD untuk Kelas IV 4B,
H.
Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi |
Teknik Penilaian |
Bentuk Instrumen |
Instrumen/ Soal |
o Menyebutkan
dan menggambar bangun sesuai sifat-sifat bangun ruang yang diberikan o Menggambar dan membuat berbagai jaring-jaring
kubus |
Tugas Individu dan Kelompok |
LKS |
o Sebutkan
sifat-sifat bangun ruang kubus o Sebutkan
sifat-sifat bangun ruang balok |
Mengetahui, Kepala SDN ............................ NIP. |
|
Sumenep, .......................... 20..... Guru
Kelas Ali Harsojo, M.Pd. NIP. ............................. |
Mantap
ReplyDeleteterima kasih bu
Delete