Bersama Kita Cegah Bullying!
Arifatul
Hasanah
Dunia
pendidikan hari ini sedang tidak baik-baik saja, banyak hal yang menggempurnya.
Mulai dari masalah guru yang dilaporkan karena menghukum siswanya, perkelahian
antar sekolah, dan yang marak terjadi akhir-akhir ini adalah masalah bullying atau disebut pula dengan
perundungan. Bullying adalah perilaku
menindas, menggertak serta merundung kepada seseorang secara sengaja dengan
maksud menyakiti seseorang, baik secara emosional, fisik, atau seksual. Penyebab seseorang
melakukan bullying bermacam-macam,
mulai dari pengaruh pergaulan yang tidak baik hingga kurangnya empati dari
keluarga maupun lingkungannya. Bullying dapat menimbulkan trauma psikologis atau luka batin, baik pada
korban maupun pelakunya. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan anak tentang bullying supaya mereka tidak menjadi pelaku atau korbannya.
Bullying terjadi
akibat adanya kesenjangan antara pelaku dan korbannya, tindakan bullying tidak hanya berupa kekerasan
fisik saja, tetapi dapat berupa psikologis dan juga secara verbal atau ucapan.
Contoh bullying secara fisik yaitu
menendang, memukul, mencubit atau merusak sesuatu yang dimiliki oleh korban.
Contoh secara psikologis bisa berupa ancaman atau intimidasi dari pelaku kepada
korbannya. Sedangkan secara verbal berupa kata-kata atau komentar seksual yang
tidak pantas diucapkan, bisa pula menyebut nama orang tua. Bullying memberikan energi yang negatif pada perkembangan karakter
pelaku maupun korban. Dampak yang bisa terlihat akibat adanya bullying bagi korban yaitu akan
mengalami stress, ketakutan untuk sekolah, selalu mengasingkan diri, mudah
marah, memiliki pikiran balas dendam bahkan ada niatan untuk bunuh diri.
Sedangkan bagi pelaku jika dibiarkan terus menerus, dampaknya adalah beresiko
menjadi pelaku kekerasan ketika beranjak dewasa, beresiko menjadi pecandu
alkohol, mempunyai kepribadian yang keras dan sulit menerima pendapat orang
lain, serta sulit untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Untuk
mencegah terjadinya bullying pada
anak disekolah, tentu peran sekolah dan guru sangat penting. Banyak hal yang
dilakukan oleh SD kami mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 untuk membantu
mencegah tindakan bully di sekolah,
caranya yaitu melalui pembentukan karakter anak dengan memberitahu secara terus
menerus mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan baik didalam kelas maupun
diluar kelas. Berilah pemahaman kepada peserta didik dampak dari akibat bully.
Jika
ada yang melapor menjadi korban perundungan ini, kita sebagai guru menanggapi
dengan memberikan empati, serta dengan cepat menyelesaikan masalah tersebut
dengan cara memanggil pelaku dan korban untuk mengkomunikasikan hal itu. Jangan
langsung menyalahkan pelaku, telusuri terlebih dahulu apa yang menjadi sebab
pelaku melakukan perundungan kepada temannya. Berilah pengertian serta mencari
solusi yang terbaik. Hal yang paling penting adalah jangan mengucilkan para
pelaku, rangkullah mereka dengan hangat. Berilah pemahaman serta ajarkan kepada
mereka bagaimana bersimpati dan berempati kepada orang lain.
Cara
lainnya yaitu melibatkan orang tua, tujuannya bukan untuk membuat orang tua
malu, tetapi untuk menemukan solusi terbaik untuk pelaku dan korban. Hal ini
membantu orang tua untuk memantau perkembangan anaknya disekolah. Sekolah juga
bisa memberikan kelas parenting kepada orang tua secara berkala dan memberikan
pemahaman tentang bullying.
Selanjutnya
pihak sekolah dan guru dapat membantu menunjukkan bakat dan minat dari peserta
didik serta memfasilitasinya. Sehingga dari bakat dan minat tersebut bisa
membuat peserta didik mempunyai kegiatan yang positif. Mereka merasa dirinya
menjadi seseorang yang berguna dan bisa diandalkan, setidaknya dari kegiatan
tersebut mereka tidak berpeluang melakukan pembullyan terhadap temannya.
Terkadang
kami sebagai guru mengajak siswa untuk membawa bekal dari rumah untuk dimakan
bersama dikelas atau rujakan bersama, hal ini dimaksud untuk membangun rasa
kebersamaan diantara guru dan siswa dimana mereka bisa bercerita tanpa ada
jarak. Mereka merasa nyaman dan merasa bisa menceritakan apa yang mereka
rasakan tanpa ada tekanan. Buatlah suasana yang menyenangkan selama
pembelajaran dikelas, buat juga kesepakatan kelas agar kelas kondusif dan
mereka belajar bertanggung jawab jika kesepakatan kelas dilanggar. Pembelajaran
tidak hanya didalam kelas, bawa siswa belajar diluar kelas agar ada hal baru
yang bisa dipelajari. Bersama kita bisa
cegah bullying disekolah.
Bionarasi Penulis
Ririn memulai pendidikan formalnya mulai dari TK Al-As’ary, SDN
Wonosari 1, MTSN Bondowoso 1, kemudian setelah lulus MTSN dia melanjutkan di
pondok pesantren didaerah Probolinggo. Kesenangan menulisnya dimulai di Pondok
Pesantren ini. Dia aktif menulis di majalah, mengikuti lomba menulis serta
membuat puisi. Menurutnya menulis adalah hal yang membuat dia menumpahkan isi
hatinya. Setelah menyelesaikan studi di pondok pesantren, ia melanjutkan S1-
nya di STAIN Jember jurusan Dakwah KPI. Saat ini, aktif diberbagai organisasi
di Bondowoso.
Post a Comment for "Bersama Kita Cegah Bullying!"
Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.