Penanaman
Nilai Agama Serta Pembiasaan dalam Permainan Tradisional pada Peserta Didik
Demi Memupuk Rasa Kasih Sayang Terhadap Teman
Siti Hajar
Mendengar
kata bullying sudah pasti dalam benak
kita adanya kekerasan disana, untuk mencegah bullying disekolah saya mempunyai tips untuk menghindari pembullyian yang terjadi disekolah-sekolah,
sebelum saya sampaikan tipsnya saya kembali menggugah hati para pembaca, bahwa
ketuklah hati kita untuk membiasakan diri agar senantiasa ingat pada sang
Pencipta dalam setiap suasana, kemanapun, dimanapun kita berada tetap libatkan Tuhan didalamnya.
Mulailah dalam diri kita, bermohon pada-Nya agar setiap langkah, ucapan,
perbuatan kita diberi petunjuk, diberkahi, dan di Ridhoi-Nya. Aamiin…
Adapun
tips yang saya lakukan disekolah untuk mencegah bullying disekolah dan menumbuhkan rasa kasih sayang yang mendalam
pada siswa terhadap teman-temannya adalah sebagai berikut:
1.
Setiap hendak
masuk kelas, guru dan siswa saling bersalaman.
Sudah
menjadi kebiasaan kami sebelum masuk kekelas berbaris didepan kelas, untuk
merapikan barisan dan siswa yang barisannya rapi, lurus, dan tertib maka
barisan tersebutlah yang lebih dahulu masuk kedalam kelas, dengan memilih
gambar yang tersedia ekspresi apa yang mereka inginkan ketika bersalaman dengan
gurunya, boleh dengan joss, berpelukan, cas, atau hanya bersalaman saja,
dilanjut saling bersalaman sesama teman-teman.
2.
Setelah masuk
kelas sebelum berdoa siswa dipandu membaca ayat Al-Qur’an surat
At-Taubah
ayat 128-129. ( menurut agama dan kepercayaan masing-masing )
“laqodja akum rosulummin anfusikum ‘azizun
‘alaihima ‘anittum harisun ‘alaikum bilmu’minina roufurrohim. Faintawallau
faqul hasbiyallohu laa ilaha illa huwa ‘alaihitawakkaltu wahuwa robbul ‘arsyil
‘adzim”.
Ayat
ini untuk kelas atas saja saya sarankan, jika dikelas bawah ada dzikirnya
karena sudah terbiasa maka semua kelas sudah hafal dan terbiasa melafazkannya.
Adapun dzikir untuk kelas bawah sebagai berikut: “Bismillahilladzi Laa Yadhurru Ma’asmihi Syaium Fil Ardi Wala Fissama I
Wahuwassami ‘Ul ‘Aliim”.
3.
Ice breaking anti
bully.
Adapun
lagu anti bullying yang selalu kami
nyanyikan:
DISINI TEMAN, DISANA TEMAN
DIMANA-MANA KITA BERTEMAN
TAK ADA MUSUH TAK ADA LAWAN
SEMUANYA SALING MENYAYANGI
TIDAK EJEK-EJEKAN, TIDAK
PUKUL-PUKULAN
SALING TOLONG DAN SAYANG DENGAN TEMAN
TEPUK ANTI BULLY…
JANGAN SUKA MENYAKITI
JANGAN SUKA MENGHAKIMI
JANGAN SUKA CACI MAKI
BULLY…BULLY… NO…
SAYANG TEMAN YES…
4.
Memberikan
nasehat 15 menit sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas.
Sebelum
memulai pembelajaran saya selalu memberikan nasehat pada siswa agar senantiasa
menyayangi teman, karena didalam agama mengajarkan saling menyayangi sesama
manusia apalagi sesama teman, yang senantiasa bersama-sama dalam belajar setiap
hari, teman disekolah sudah menjadi keluarga bagi kita saat disekolah, maka
saling menyayangi, melindungi, dan menghormatilah agar hidup kita aman, damai,
tentram, maka bahagiapun kita rasakan.
5.
Memperkenalkan
pada siswa permainan-permainan tradisional.
Semakin
lama, di zaman era digital anak-anak sudah tidak lagi mengenal permainan
tradisional, maka dari itu saya sebagai pendidik sangat bersemangat
memperkenalkan pada mereka permainan-permainan tradisional seperti permainan
congkak, engklek, roda-rodi dan lain sebagainya, dilakukan saat istrahat atau
jika ada jam pelajaran yang berlebih.
6.
Rabu bercerita,
saling mengungkapkan perasaan mereka didepan kelas setiap hari rabunya.
Pada
setiap hari rabu setiap siswa bergantian untuk bercerita didepan kelas, sesuatu
yang telah terjadi pada diri siswa masing-masing selama sepekan, dan
menceritakan pada temannya persaannya setiap datang kesekolah secara
bergantian, jika jam sudah tak mencukupi maka dilanjutkan pada rabu berikutnya
secara bergantian.
7.
Membaca sholawat
Nabi setelah selesai pembelajaran.
Memandu
siswa untuk menyanyikan lagu sholawat Nabi bersama-sama sebanyak 3 x saja.
8.
Mengingatkan
siswa jika terlanjur ada yang saling ejek-mengejek, langsung mengingatkan
mereka dengan lagu anti bullying,
dipoint mana yang mereka lakukan langsung menyanyikan liriknya.
9.
Jika berbuat
salah, langsung ditegur dan dinasehati dengan penuh kasih sayang bahwa
perbuatan yang salah akan merugikan orang lain dan diri sendiri, dan tidak
mengulanginya kembali serta membimbingnya dengan mengucapkan istighfar
sebanyak-banyaknya.
Demikian tips dari saya semoga bermanfaat
untuk kita semua, dan semoga Alloh berikan petunjuknya pada kita untuk saling
memperbaiki diri dan memperbaiki akhlak, budi pekerti siswa-siswi kita baik
disekolah, dirumah, dan dimasyarakat tentunya dengan melibatkan orang tua siswa
dan menyampaikan segala visi-misi kelas dalam paguyuban kelas masing-masing.
Siti
Hajar, anak ke-3 dari 10 bersaudara, putri bpk. Sumarno dan ibu Shofwah
Sinambela, yang lahir pada tanggal 17 Nopember 1981 di Perk. Negerilama.
Seorang Guru pada SDN. 23 Bilah Hilir, Kab. Labuhanbatu. Sumatera Utara.
Menikah
dengan bpk. Khairul Anwar pada tahun 2007 dan dikaruniai 5 orang anak putra dan
putri diantaranya: M.Dzaky Anwar, Zikra Khairiah, Anwar Hamidy, Ahmad Najikhul
Author dan Yumna Ma’rifah.
Mengenyam
pendidikan pada:
1.
SDN.118315 Perk. Negerilama. Tahun
1987 - 1993
2.
Mts Gaya Baru Negerilama. Tahun 1993-1996
2.
SMU 1 Bilah Hilir. Tahun 1996-1999
3.
MA Al-Washliyah Negerilama. Tahun 2001
4.
S-1 STAI AL- Washliyah Rantau Prapat.
Tahun 2001-2006
5.
S-2 Universitas Terbuka. Tahun 2018-2021
Email:
sitihajar712@guru.sd.belajar.id
IG:
siti.hajar.1257604
Motto:
# Sertakan Alloh pada setiap keadaan.
# Perbanyak Sholawat pada Baginda Nabi
Muhammad SAW.
# Menjadi guru yang bahagia dan
membahagiakan.
Post a Comment for "Penanaman Nilai Agama Serta Pembiasaan dalam Permainan Tradisional pada Peserta Didik Demi Memupuk Rasa Kasih Sayang Terhadap Teman"
Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.