Peran Keluarga dalam Mencegah Bullying
Indah Wulan
Sari, S.Pd
Bullying atau perundungan merupakan bentuk perilaku
negatif yang dilakukan dengan sengaja dan secara terus menerus oleh seseorang
atau sekelompok orang dengan tujuan menyakiti. Perilaku agresif ini tidak hanya
berupa kekerasan fisik seperti memukul, mencakar dan sebagainya yang melukai
secara fisik dan verbal seperti mencemooh, menghina, mengolok-olok yang melukai
hati dan perasaan, tetapi juga dapat berupa perilaku non verbal seperti
mengucilkan, bermuka masam, mencibir. Bullying
terjadi antara pihak yang memiliki kekuasaan atau kekuatan terhadap pihak yang
lemah. Hal ini dapat diibaratkan seperti hukum rimba, dimana yang kuat yang
berkuasa.
Padahal
sebagaimana yang kita ketahui bullying
memiliki dampak jangka panjang terhadap korban seperti trauma berkepanjangan,
merusak kondisi fisik dan mental korban bully.
Perbuatan bullying ini memiliki
banyak dampak, dampak tersebut dapat dirasakan oleh korban, pelaku dan pada
orang yang melihat kejadian bullying.
Dampak untuk korban bullying sendiri
dapat berupa depresi dari level ringan sampai level berat, trauma, menurunnya
rasa percaya diri, menurunnya prestasi di sekolah, menurunnya tingkat
kecerdasan (IQ) serta menurunya kemampuan analisis, pada tingkat yang lebih
ekstrim adalah terjadinya bunuh diri atau kematian.
Dampak
bagi pelaku bullying antara lain
dapat menimbulkan sikap impulsif, percaya diri yang berlebihan, mengerasnya
watak si pelaku bully, mudah marah,
dan intoleran. Sedangkan bagi yang melihat kejadian pembullyian jika dibiarkan tanpa diberi tindakan, mereka akan
menganggap bahwa bullying adalah hal
yang wajar terjadi di sekitar mereka dan sah-sah saja dilakukan.
Akhir-akhir
ini banyak informasi atau berita yang mewartakan kepada kita bagaimana bullying terjadi terutama di dunia
pendidikan. Banyak kejadian bullying
terjadi di lingkungan sekolah, yang notabene merupakan tempat orang-orang
berilmu dan terpelajar berada.
Kenapa ini
terjadi? Apakah sebab yang melatarbelakangi kejadian bullying marak terjadi di kalangan anak sekolah? Bagaimana
solusinya?
Banyak faktor yang dapat menjadikan seorang
anak sebagai korban bahkan pelaku bullying.
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya tindakan bullying adalah kurang atau minimnya pendidikan akhlak atau adab di
lingkungan keluarga, terutama pendidikan dari orang tua. Orang tua memegang
peranan penting dalam proses perkembangan anak. Setiap orang tua pasti tidak
menginginkan anaknya menjadi korban dan pelaku bullying. Bullying yang
dialami anak harus segera ditangani sebelum anak mengalami trauma psikologis
yang dalam. Beberapa cara pencegahan bullying
melalui peran orang tua dalam keluarga adalahː
1.
Tananamkan nilai-nilai keagaman dengan baik dan benar
sejak dini.
Penanaman
nilai-nilai keagamaan ini bertujuan membentuk pribadi anak yang dapat
mencintai, menyayangi dan menghargai terhadap sesama. Didiklah anak dengan
penuh rasa kasih sayang, karena
lingkungan memiliki peran yang sangat besar terhadap pembentukan karakter anak.
Ciptakanlah lingkungan penuh kasih sayang dalam mendidik anak, ajarkan dan
biasakan anak berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik terhadap sesama
anggota keluarga. Ajarkan adab atau etika kepada sesama seperti sikap peduli
dan menghargai sesama. Beri teguran jika anak melakukan kesalahan sehingga anak
tahu dan paham mana yang baik dan buruk agar kemudian hari tidak melakukan
tindakan serupa.
2.
Bangun rasa
percaya diri dan keberanian anak.
Rasa
percaya diri (self confident) membuat
anak menjadi tangguh, berani dan dapat menjadi pribadi yang tegas. Hal ini
sangat berguna jika anak harus
menghadapi situasi dimana pembullyan
terjadi. Anak dapat mengambil sikap terhadap apa yang dihadapinya, baik ketika
dia menjadi korban maupun menjadi saksi dari tindakan bullying. Tanamkan pada diri anak untuk berani membela diri atau melakukan
perlawanan jika mendapat kejadian atau perlakuan tidak menyenangkan.
3.
Kembangkan
kemampuan bersosialisasi anak.
Manusia
adalah makhluk sosial, sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalani
kehidupan. Hal ini menyebabkan pentingnya mengembangkan kemampuan
bersosialisasi anak agar dalam kehidupan sosialnya anak dapat mengutarakan atau
menyampaikan atau menceritakan berbagai perasaan dan pengalamannya sehingga
ketika anak mendapat perlakuan yang menjurus kepada bullying anak dapat secara bebas menceritakan kepada orang tua,
guru atau teman yang dipercaya. Tanamkan dan tumbuhkan rasa empati pada diri
anak
4.
Dampingi anak
ketika mendapat informasi baru.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini, tidak menutup
kemungkinan anak menerima dan menyerap informasi dari berbagai media elektronik
seperti dari TV, internet dan media lainnya. Banyak konten-konten yang tersedia
dan dapat dilihat anak, yang menjurus kepada perilaku bullying. Pada saat inilah orang tua memiliki peran yang sangat
penting yaitu melakukan pendampingan. Dampingi anak ketika melihat tayangan TV
atau ketika anak berselancar di dunia maya, karena anak merupakan pembelajar
ulung dari apa yang mereka lihat. Beri bimbingan dan pembelajaran dari apa yang
mereka lihat dan dengar.
Profil Penulis
Indah Wulan Sari,
lahir pada tanggal 20 Juli 1987 di Air Molek sebuah desa di kabupaten Indragiri
Hulu Provinsi Riau. Kesibukan sehari-hari ibu tiga anak ini, selain mengurus
buah hatinya juga tercatat sebagai guru di SMA Negeri 1 Lirik yang mengampu mata
pelajaran matematika. Indah begitu nama panggilannya, menamatkan pendidikan SD
sampai SMAnya di Air Molek. Kemudian melanjutkan pendidikan Sarjana di Banten
tepatnya di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengambil program studi
pendidikan matematika dan lulus pada tahun 2010. Karirnya sebagai guru dimulai
pada tahun 2010 hingga 2020 sebagai guru matematika di SMA Swasta Islam Darul
Huda, Pesantren Darul Huda Lirik. Pada tahun 2021 hingga sekarang terdata sebagai guru di SMA Negeri 1
Lirik. Ia dapat dihubungi melalui e-mail
sariindahwulan87@gmail.com
dan dapat juga ditemukan di akun media sosial facebook Indah Wulan Sari. Motto
hidupnya “Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu”.
Post a Comment for "Peran Keluarga dalam Mencegah Bullying"
Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.