Tiga Jurus Anti Bullying
Illah
Nafilah, S.Pd
Sesuai
dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia on-line, Arti kata bully dalam Bahasa Indonesia adalah perundungan. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa arti kata bully
adalah rundung, sedangkan bullying
adalah perundungan. Menurut KBBI edisi ke-5, kata rundung memiliki arti
mengganggu, mengusik terus-menerus dan menyusahkan.
Maka,
defenisi ini kata Bullying dapat diartikan sebagai suatu tindakan
agresif yang biasanya dilakukan seseorang untuk mengintimidasi atau mendominasi
orang lain yang dinilai lebih lemah. Perilaku penyimpangan sosial ini dapat
terjadi di mana saja, mulai dari lingkungan sekolah hingga lingkungan kerja.
Saat
ini tindakan Bullying tengah ramai
diperbincangkan di semua kalangan, tak terkecuali di dunia pendidikan. Miris
dan sedih juga marah bercampur aduk ketika mendengar, membaca dan menyaksikan
tingkah anak-anak dan remaja yang melakukan tindakan ini. Bagaimana tidak,
hanya karena sedikit permasalahan dengan sesamanya, mereka (oknum) tega
melakukan perundungan terhadap temannya sendiri. Bahkan terkadang temannya itu
merupakan sahabatnya sejak kecil, yang hanya karena hal-hal sepele dengan tega
melakukan perundungan atau bully
kepada temannya itu.
Kita
sebagai orang tua dan guru, juga masyarakat pada umunya, sebaiknya memiliki
sikap empati, simpati dan waspada terhadap kejadian seperti ini.
Tindakan
Bully bisa terjadi karena berbagai
sebab, diantara yang paling dominan adalah kurangnya hubungan kedekatan orang
tua terhadap anaknya, juga kurangnya pendidikan dasar keagamaan kepada generasi
saat ini. Oleh sebab itu penulis coba mengangkat tiga jurus anti bullying yang menurut penulis, hal ini
merupakan hal yang urgent untuk dilaksanakan oleh kita semua, dengan semua
latar belakang kehidupan.
Hal yang pertama adalah Adab
Dalam
agama Islam Adab memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalani
kehidupan, baik itu untuk menjalin hubungan sesama manusia (Hablum minan naas),
atau dalam mejalin hubungan dengan Allah Subhanahuwata'ala (Hablum minallaah),
juga dalam menuntut ilmu.
Dalam
beberapa riwayat disebutkan bahwa dahulukan Adab sebelum menuntut ilmu. Bahkan
ada suatu riwayat yang menyebutkan bahwa Ibnu Mubarok berkata "Kami belajar
adab selama 30 tahun, dan belajar ilmu
selama 20 tahun".
Ini
salah satu contoh perlunya adab sebelum menuntut ilmu, karena jika menuntut
ilmu tanpa adab, maka perhatikan yang terjadi saat ini, yakni seorang murid
yang tidak hormat pada gurunya, dan jika hal ini terjadi maka ilmu itu tidak
akan didapat jyanga tidak akan memberi manfaat. Begitu juga ketika orang tua
tidak menaruh hormat pada guru anak-anaknya, hal itu dapat menyebabkan tidak
bermanfaatnya ilmu yang diterima oleh anak-anaknya.
Sedemikian
perlunya adab dalam kehidupan kita, maka untuk mencegah anak-anak kita berbuat bully atau perundungan terhadap orang
lain, hal pertama yang harus kita tanamkan dan ajarkan adalah Adab. Jika kita
tidak mampu maka titipkanlah anak-anak kita kepada yang orang yang mampu
mendidik adab mereka. Waalloohu a'lam.
Hal kedua yaitu Kedekatan
Kedekatan
menciptakan kehangatan, itu pasti. Perhatikan sikap kita akhir-akhir ini kepada
putra dan putri kita, atau kepada pasangan kita. Sudahkan terjalin kedekatan
hubungan?
Atau
malah sebaliknya, kita sebagai orang tua sangat sibuk, sehingga tidak sempat
untuk bercengkerama dan bergurau senda dengan putra dan putri kita? Jika
jawabannya iya, maka sangat wajar jika anak-anak kita akan merasa jauh dari
kita dan kasih sayang kita, dan mereka akan mencarinya di luaran sana. Hingga
mereka akan mencari perhatian dengan berbagai cara, salah satunya ya menekan
atau mengintimidasi kawan yamg berada di bawah "kuasa"nya.
Begitu
juga bagi guru-guru di semua lini pendidikan, terutama yang membina di kalangan
pelajar, kedekatan antara guru dan siswa harus terjalin baik. Hal ini sangat
memungkinkan diterimanya berbagai ilmu yang di transfer oleh guru kepada
mereka.
Yang ketiga adalah Kombinasi
Kombinasi
yang penulis maksud disini yaitu sinergitas antara orang tua, guru dan
masyarakat sekitar. Lalu bersama-sama membuat komitmen untuk menanamkan akhlak
dan adab, dimanapun dan kapanpun, bersama-sama berkomitmen memberikan perhatian
dan perlakuan yang seimbang kepada anak-anak kita dimanapun dan kapanpun.
Sehingga tidak ada celah bagi generasi penerus ini melakukan hal-hal yang
kurang baik seumpama bully membully, ejek meng ejek dan lain
sebagainya perbuatan yang tiada manfaatnya.
Demikian
sekelumit cattatan penulis tentang cara mencegah tindak Bullying dikalangan remaja kita. Waalloohu a'lam.
Profil Penulis
Illah
Nafilah,S.Pd
Kepala Sekolah SD
Negeri 021 Berapit kecamatan Seberida kabupaten Indragiri Hulu Riau.
Fb. Bunda Nafilah
IG. Bunda Nafilah
Wa. 085265088877
Email .
nafilah17@gmail.com
Post a Comment for "Tiga Jurus Anti Bullying"
Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.