Upaya Kementerian Agama dalam Menyambut Ramadan 2025 Lima Fokus yang Ditekankan

pak gurupedia-Upaya Kementerian Agama dalam Menyambut Ramadan 2025 Lima Fokus yang Ditekankan. Nah, sudah tahukah bahwa Upaya Kementerian Agama dalam Menyambut Ramadan 2025 Lima Fokus yang Ditekankan ini merupakan terobosan baik sekali. Yuk simak penjelasannya berikut ini.

Sebagaimana dipaparkan pada laman kemenag.go.id bahwa Kementerian Agama (Kemenag) Indonesia baru-baru ini menyelenggarakan acara Temu Penanggung Jawab Program Siaran Agama Islam di Media, yang berlangsung di Wisma Kemenag, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk praktisi siaran keagamaan, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta tokoh agama yang turut membahas pedoman siaran keagamaan khususnya untuk bulan Ramadan mendatang.

sumber: kemenag.go.id

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, dalam acara tersebut menekankan pentingnya peningkatan kualitas siaran agama Islam. Kemenag berkomitmen untuk terus mendorong pembinaan media agar program-program yang disiarkan lebih berkualitas, memberikan dampak positif, dan bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu langkah konkret yang menjadi acuan dalam siaran keagamaan adalah Surat Edaran Menteri Agama No. 9 Tahun 2023, yang mengatur tentang pedoman ceramah agama yang mengedepankan nilai harmoni dan kedamaian dalam masyarakat.

Lima Fokus Kemenag untuk Siaran Agama Ramadan 2025

Dalam kesempatan itu, Abu Rokhmad menjelaskan lima aspek penting yang harus menjadi perhatian utama dalam program siaran agama Ramadan tahun 2025 di media:

  • Siaran yang Menyejukkan dan Kredibel Kemenag mendorong agar media menghadirkan ulama yang kompeten dan kredibel untuk memberikan ceramah yang dapat menenangkan hati umat. Siaran agama diharapkan mampu memberikan kedamaian dan kenyamanan bagi pendengarnya.
  • Keadilan Sosial dan Kesetaraan Media diharapkan menampilkan siaran yang mencerminkan nilai-nilai keadilan sosial. Sejalan dengan Deklarasi Istiqlal, program-program siaran agama perlu menekankan keseimbangan antara nilai-nilai religius dan kemanusiaan.
  • Kesadaran Lingkungan dalam Dakwah Menyadari pentingnya keberlanjutan alam, Kemenag mendorong media untuk memasukkan perspektif lingkungan dalam siaran keagamaan, sehingga dakwah juga dapat mengajak masyarakat untuk peduli pada isu-isu lingkungan sebagai bagian dari ibadah.
  • Memperkuat Harmoni Sosial Dalam upaya menjaga kerukunan antarumat beragama, media diharapkan dapat menyajikan program-program yang dapat mempererat hubungan sosial yang harmonis, menghindari ujaran kebencian, serta menumbuhkan toleransi.
  • Mendorong Solidaritas dan Kepedulian Sosial Program siaran agama di bulan Ramadan diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk berbagi dan bergotong royong, dengan menampilkan kisah-kisah inspiratif yang memotivasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap sesama.


Pedoman Siaran Agama dalam Surat Edaran Menteri Agama No. 9 Tahun 2023

Selain lima aspek di atas, Surat Edaran Menteri Agama No. 9 Tahun 2023 juga memberikan pedoman lebih lanjut mengenai prinsip-prinsip yang harus dijaga dalam penyiaran dakwah. Berikut adalah lima prinsip utama yang disarankan dalam siaran keagamaan:

  • Menjunjung Nilai Kebangsaan Ceramah agama harus mencerminkan semangat Pancasila, UUD 1945, dan persatuan nasional. Isi ceramah tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan.
  • Menghindari Ujaran Kebencian Program siaran agama harus terbebas dari ujaran kebencian, terutama yang berbasis suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Siaran harus mengedepankan nilai-nilai persatuan dan toleransi.
  • Dakwah yang Santun dan Menyejukkan Penyampaian ceramah harus menggunakan bahasa yang santun, ramah, edukatif, dan penuh hikmah, sehingga memberikan ketenangan dan pemahaman yang mendalam kepada pendengar.
  • Materi Dakwah yang Kredibel Kemenag menekankan pentingnya menggunakan sumber dakwah yang sahih dan terpercaya. Materi ceramah harus bebas dari hoaks atau informasi yang dapat menyesatkan umat.
  • Mendorong Persatuan dan Toleransi Siaran agama harus menghindari segala bentuk klaim kebenaran eksklusif dan menghindari sikap yang dapat merendahkan keyakinan lain. Sebaliknya, siaran harus mempererat hubungan antarumat beragama.


Menyambut Ramadan dengan Siaran Agama yang Berkualitas

Kemenag mengajak seluruh media dan pendakwah untuk menjadikan bulan Ramadan sebagai momentum dakwah yang berkualitas. Abu Rokhmad menegaskan bahwa media memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga keberlanjutan siaran keagamaan yang sesuai dengan etika penyiaran dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan mengikuti pedoman yang telah ditetapkan, diharapkan siaran agama tidak hanya menjadi sarana pendidikan spiritual, tetapi juga menjadi sumber inspirasi yang dapat memperkuat jalinan sosial dan solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat.

Dengan langkah-langkah ini, Kemenag berharap program siaran agama di media dapat terus berkontribusi dalam menjaga kedamaian, keharmonisan, dan persatuan bangsa, terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah.

Post a Comment for "Upaya Kementerian Agama dalam Menyambut Ramadan 2025 Lima Fokus yang Ditekankan"